Tiga unsur tersebut adalah etika, moral, dan edukasi.
“Etika, moral, edukasi itu tiga unsur penting untuk jadi intensi, dari sisi pengunjung dan juga pengelola yang ingin mengemas sebuah lokasi sebagai dark tourism."
"Ini berhubungan dengan sustainable tourism nantinya.”
Baca juga:
Mengutip pemberitaan Kompas.com, Senin (13/12/2021), salah satu video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa orang yang tengah berpose di kawasan tengah lokasi erupsi Gunung Semeru.
Seorang perempuan, misalnya, terlihat berpose di kawasan yang tertutup abu dan perempuan yang lain bersiap mengambil gambar dengan kamera ponsel.
Di sudut lainnya, masih dari video yang sama, terlihat tiga orang perempuan tengah berjalan di kawasan yang sama. Bahkan, di dekat mereka terlihat asap putih dari material vulkanis yang dimuntahkan Semeru masih mengepul.
Mereka mengenakan kacamata hitam, pakaian kasual, dan berjalan berdekatan.
Selain tak elok secara etika, Plt Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari juga mengatakan hal itu berpotensi mengganggu kinerja petugas atau relawan yang tengah bekerja.
Sebab, di lokasi tersebut masih berpotensi terjadi bencana susulan. Ketika situasi itu terjadi, proses evakuasi perlu dilakukan dengan cepat.
"Jika banyak masyarakat di lokasi terdampak, tentu saja akan memperlambat proses tersebut," kata Abdul Muhari yang akrab disapa Aam, Minggu (12/12/2021).
Baca juga:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.