Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Lokasi Erupsi Semeru Jadi Spot Selfie, Termasuk Dark Tourism?

Kompas.com - 14/12/2021, 12:35 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan video yang mempertontonkan sejumlah orang sedang ber-swafoto atau selfie di lokasi bencana erupsi Gunung Semeru.

Unggahan tersebut mengundang sejumlah kritik dari kalangan warganet.

Fenomena selfie di lokasi bencana bukan terjadi pertama kali. Secara umum, fenomena ini serupa dengan konsep dark tourism. Apa itu dark tourism?

Dark tourism adalah aktivitas wisata yang umumnya dilakukan di tempat-tempat bekas tragedi masa lampau.

Menurut dosen Sustainable Tourism Universitas Gadjah Mada, Rucitarahma Ristiawan, di samping pemulihan ekonomi, suatu lokasi dikategorikan sebagai situs dark tourism jika menyertakan motif edukasi.

"Tujuannya memberi ruang belajar partisipatoris bagi host (tuan rumah) dan tamu. Karena kalau tidak ada unsur pembelajaran, jatuhnya malah eksploitasi tragedi itu sendiri, ucapnya kepada Kompas.com, Senin (13/12/2021).

Baca juga:

Menurut Ristiawan, siapa saja bisa mengategorikan suatu tempat sebagai kawasan dark tourism. Namun, hal terpenting adalah bagaimana mengemasnya. Jangan sampai suatu tempat dikategorikan sebagai kawasan dark tourism hanya untuk tujuan hiburan semata.

Sebab, berkunjung ke lokasi bekas tragedi dengan tujuan wisata akan selalu menjadi isu sensitif jika tidak dikemas dengan baik.

"Siapapun bisa, tapi intensinya apa? Jangan hanya sebatas hiburan," kata Ristiawan.

Menurutnya, setidaknya ada tiga unsur penting yang perlu dipertimbangkan jika ingin mengategorikan suatu tempat sebagai dark tourism, baik dari sisi pengunjung maupun pengelola.

Tiga unsur tersebut adalah etika, moral, dan edukasi.

“Etika, moral, edukasi itu tiga unsur penting untuk jadi intensi, dari sisi pengunjung dan juga pengelola yang ingin mengemas sebuah lokasi sebagai dark tourism."

"Ini berhubungan dengan sustainable tourism nantinya.”

Baca juga:

Lokasi erupsi Gunung Semeru dijadikan tempat selfie

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Senin (13/12/2021), salah satu video yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa orang yang tengah berpose di kawasan tengah lokasi erupsi Gunung Semeru.

Seorang perempuan, misalnya, terlihat berpose di kawasan yang tertutup abu dan perempuan yang lain bersiap mengambil gambar dengan kamera ponsel.

Di sudut lainnya, masih dari video yang sama, terlihat tiga orang perempuan tengah berjalan di kawasan yang sama. Bahkan, di dekat mereka terlihat asap putih dari material vulkanis yang dimuntahkan Semeru masih mengepul.

Mereka mengenakan kacamata hitam, pakaian kasual, dan berjalan berdekatan.

Selain tak elok secara etika, Plt Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari juga mengatakan hal itu berpotensi mengganggu kinerja petugas atau relawan yang tengah bekerja.

Sebab, di lokasi tersebut masih berpotensi terjadi bencana susulan. Ketika situasi itu terjadi, proses evakuasi perlu dilakukan dengan cepat.

"Jika banyak masyarakat di lokasi terdampak, tentu saja akan memperlambat proses tersebut," kata Abdul Muhari yang akrab disapa Aam, Minggu (12/12/2021).

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com