Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melukat dan Paket Wisata Spiritual Lainnya Diprediksi Makin Diminati

Kompas.com - 16/12/2021, 17:51 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Selama beberapa tahun terakhir, Melukat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berminat dengan wisata spiritual.

Kendati baru belakangan ini ramai di media sosial dan dilakukan sejumlah figur publik, tradisi umat Hindu ini sebenarnya sudah sejak lama dilakukan.

Melukat juga sudah menjadi bagian dari beberapa paket wisata di Bali.

Melukat sendiri berasal dari kata sulukat. "Su" memiliki arti baik dan “lukat” artinya "penyucian".

"Melukat sebenarnya bukan fenomena baru. Dari dulu, upacara Melukat sudah menjadi bagian dari paket wisata Bali, yang konsepnya tidak bisa dilepaskan dari Bali."

Demikian diungkapkan oleh Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali Nyoman Nuarta, kepada Kompas.com, Rabu (15/12/2021).

Baca juga:

Nuarta menambahkan, Melukat secara filosofi dilakukan untuk membersihkan segala sesuatu dalam diri atau hal-hal negatif.

"Jadi, ritual ini ada kaitannya dengan konteks vertikal atau hubungan dengan Yang di Atas,” sambungnya.

Pria yang juga berprofesi sebagai pramuwisata dan pengacara ini beranggapan, pembahasan mengenai ritual menjadi tak terpisahkan ketika kita membicarakan wisata Hindu, terutama yang ada di Bali.

Bahkan sebelum digitalisasi berkembang pesat, ritual Melukat ternyata sudah banyak diminati oleh wisatawan mancanegara maupun domestik.

Wisatawan domestik, misalnya, banyak yang datang dari kota-kota besar seperti Jakarta untuk meminta keberkahan.

Sementara, wisatawan mancanegara biasanya berasal dari Jepang atau Eropa.

Baru kemudian saat media sosial semakin canggih dan mudah diakses, promosi mengenai paket wisata spiritual yang menyertakan ritual Melukat menjadi semakin ramai dicari.

Baca juga: Akhir Tahun, Waktu yang Tepat Berkunjung ke Taman Nasional dan Kebun Raya di Bali

Tren wisata spiritual di masa mendatang

Melukat di Pura Tirta Empul Bali. Airnya dipercaya sebagai air suci yang dapat membawa kesehatan dan kebaikanShutterstock/Augustine Bin Jumat Melukat di Pura Tirta Empul Bali. Airnya dipercaya sebagai air suci yang dapat membawa kesehatan dan kebaikan

Nuarta, yang telah mengamati tren pariwisata di Bali selama bertahun-tahun, melihat bahwa minat terhadap paket wisata spiritual ke depannya akan terus meningkat.

“Dengan kata lain, hal-hal unik seperti melihat tempat keramat atau semacamnya itu akan menarik minat wisatawan, tidak hanya Melukat di Bali. Nah, Melukat ini jadi salah satu bagian paket tur yang dimasukkan oleh travel agent di sini,” papar Nuarta.

Salah satu persamaan dari para agen perjalanan di Bali, tambah Nuarta, adalah karena memiliki ide serta kreativitas masing-masing dalam mengelola kegiatannya.

Melihat adanya tren positif dan potensi yang baik dalam hal paket wisata tur spiritual, Melukat dapat menjadi salah satu alternatif daya tarik wisatawan.

Baca juga:

Paket kegiatan ritual melukat yang ditawarkan

Secara umum, Melukat memang menjadi bagian dari paket wisata spiritual, bukan kegiatan yang berdiri sendiri.

Nuarta menyampaikan, biasanya Melukat termasuk dalam paket tur delapan jam, atau paket yang berlangsung setengah atau satu hari.

Biaya wisata spiritual ini rata-rata berkisar dari 25-50 Dollar AS (Rp 358.000-Rp 716.000) untuk beberapa kegiatan.

Biaya paket dapat bervariasi, tergantung durasi, variasi kegiatan, atau permintaan wisatawan.

Selain Melukat, kegiatannya lainnya yang termasuk dalam paket juga dapat meliputi wisata ke Pura, melihat pemandangan atau panorama alam, melukat, dan aktivitas lainnya.

Baca juga: Garuda Wisnu Kencana Bali Buka Lagi, Hanya Saat Akhir Pekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com