Di masa silam, tebing pernah dibuka menjadi tempat penambangan pasir sungai dengan teknik sedot pasir lantas ditumpuk di pinggir tebing. Aktivitas itu berlangsung di 2010 setelah Gunung Merapi meletus.
"Penambangan tidak bertahan lama. Hanya satu tahun, lalu berhenti,” kata Marsono.
Kemudian, lahan dibiarkan begitu saja menjadi semak belukar hingga perubahan terjadi mulai Desember 2020.
Kepala Dusun Dukuh Sunardi menceritakan, pedukuhannya dikenal akan agrowisata kebun kelengkeng sejak panen perdana pada April 2020. Kelompok Tani Marga Jasa menanam lebih dari 1.200 pohon kelengkeng di satu lahan tidur sejak 2017.
Kini, agrowisata dikunjungi setidaknya 80 wisatawan setiap pekan. Mereka menikmati kunjungan sambil memetik buah di sana.
Baca juga: Promosi Pariwisata Kulon Progo Lewat Tiga Film Pendek Berlatar Tempat Wisata dan Budaya
Keberhasilan agrowisata mendorong warga membuat kawasan baru. Lantas, terbangunlah Taman Tresno Jasa Marga tidak jauh dari agrowisata klengkeng. Pembangunan agrowisata dan taman itu didanai PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
“Konsultan kelompok tani melihat potensi lokasi ini. Kemudian ia bekerja sama dengan Jasa Marga lagi untuk bangun tempat ini dan mengajak teman-teman (petani) di sini,” kata Dukuh Sunardi.
Pembina Kelompok Marga Jasa Purdianto mengungkapkan, pihaknya masih memiliki banyak rencana untuk mengembangkan kawasan.
“Kami masih akan mengembangkan camping ground dan outbound pada 2022 nanti. Lahan ada dan siap di-support Jasa Marga,” kata Purdianto.
Bupati Kulon Progo Sutedjo mengapresiasi kehadiran obyek wisata ini. Pasalnya, ini salah satu ide baru yang terus tumbuh di tengah pandemi. Hal ini juga menunjukkan ada geliat ekonomi warga meski di tengah Pandemi Covid-19.
Baca juga: Itinerary Wisata Sehari di Pegunungan Menoreh Kulon Progo, Tumpeng Menoreh sampai Gunung Kendil
“Pandemi membangkitkan ide baru untuk bertahan. Semangat masyarakat direspons Jasa Marga,” kata Sutedjo di pembukaan Taman Tresno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.