Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pelaku Karantina 10 Hari, Sulit Cari Hotel sampai Biaya Membengkak

Kompas.com - 18/12/2021, 12:12 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perubahan peraturan karantina saat varian baru Omicron terdeteksi, membuat beberapa warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari luar negeri kesulitan mendapatkan hotel.

Aturan terbaru karantina 10 x 24 jam tertulis dalam Surat Edaran (SE) Satgas Nomor 23 Tahun 2021 yang telah dijalankan mulai 3 Desember 2021 hingga waktu yang belum ditentukan.

Seperti dilansir Kompas.com, Selasa (14/12/2021), karantina mandiri pelaku perjalanan internasional akan diarahkan menuju hotel yang bekerja sama dengan pemerintah setibanya di bandara tujuan.

Baca juga:

Karantina yang dibiayai hanya berlaku bagi pelajar, mahasiswa, pekerja migran, serta pejabat pemerintah. Kelompok ini bisa ditempatkan di Wisma Atlet.

Berikut beberapa cerita di balik para pelaku perjalanan internasional yang baru kembali dari luar negeri.

Kesulitan memesan hotel karena penuh

Salah satu WNI yang menjalani karantina bernama Zahra Siregar mengaku bahwa ia sempat kesulitan memesan hotel karena penuh.

“Saya sempat pontang-panting pas cari hotel. Saat diumumkan peraturan karantina 10 hari, saya tau dari grup Facebook. Saya buru-buru pesan, tapi baru dapet hotel 3 atau 4 hari kemudian,” kata Zahra kepada Kompas.com, Rabu (15/12/2021).

Ia baru kembali ke Indonesia dari Turki pada 13 Desember 2021 untuk menemui pasangannya yang berbeda negara.

Sebenarnya, Zahra sudah memesan hotel sejak pengumuman karantina 10 hari dirilis. Dari sekitar 30 hotel yang dihubungi, tidak sampai sepertiganya membalas pesan.

Baca juga: Hotel di Jakarta Mulai Penuh, 3 Hal Ini Penyebabnya

Dirinya menduga, tidak semua hotel mampu dan siap menerima perubahan aturan karantina yang cukup mendadak.

Tak jauh berbeda, Kholis yang baru kembali dari Dubai pada tanggal 4 Desember 2021 juga kesulitan mencari hotel dengan ketentuan dan biaya yang sesuai.

Ilustrasi hotel.SHUTTERSTOCK/Kanyapak Lim Ilustrasi hotel.

“Saya sudah pasrah, minta tolong sama staf yang nyariin. Akhirnya dapet setelah 2-3 hari, tapi lokasi hotelnya juga jauh dari rumah,” kata Kholis Audah, seorang Director of Research and Community Service di Swiss German University.

Tak hanya kesulitan saat mencari, ia merasa berat dengan biaya yang tidak sebanding dengan durasi kegiatannya.

Baca juga: Wisma Atlet Kemayoran Diisolasi, Pemerintah Buka Tempat Cadangan Karantina Baru

Kholis pergi ke Dubai karena mendapat undangan mengisi seminar selama total 7 hari dengan pembiayaan dari penyelenggara. Namun, saat kembali ke Indonesia dia harus karantina dengan biaya sendiri.

Biaya karantina 10 hari di hotel adalah Rp 8-20 juta lebih

Kewajiban karantina 10 hari di hotel membuat biaya yang harus ditanggung Kholis dan Zahra menjadi lebih besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com