Contoh lokasi lainnya yang memiliki potensi wisata kapal karam untuk dikembangkan adalah di Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, di mana terdapat Kapal MV Boeloengan yang terdampar pada sekitar tahun 1946.
"(MV Boeloengan) kapal dagang Belanda yang kemudian kena bom dari pesawatnya Jepang dan itu jadi atraksi wisata," tambahnya.
Sementara lokasi potensi wisata kapal karam yang cukup dekat dari ibu kota adalah di Tengkolak, Kabupaten Karawang dan Selat Banten.
Di Selat Banten, misalnya, terdapat kapal HMAS Perth. Menurut pemberitaan Kompas.com, (01/03/2017), kapal milik Australia tersebut ditenggelamkan oleh Jepang di selat antara Pulau Jawa dan Sumatera pada 1 Maret 1942.
Menurut Huda, titik tenggelamnya HMAS Perth tersebut telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi.
Baca juga:
Pengembangan wisata selam kapal karam akan berkolaborasi dengan kelompok masyarakat sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi untuk masyarakat sekitar.
Di Mandeh, misalnya, pemerintah akan membantu memberikan pendampingan pada masyarakat setempat tentang bagaimana menjadi pengelola wisata yang baik serta menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk wisatawan menyelam.
Pemerintah juga memberikan pelatihan terkait, misalnya pelatihan sebagai dive master agar masyarakat setempat nantinya bisa mengajak dan menemani wisatawan menyelam di lokasi-lokasi wisata kapal tenggelam tersebut.
"Ini menggerakkan ekonomi masyarakat. Karena nanti selain tiket masuk, mereka (wisatawan) juga akan sewa kapal, fasilitas makan, sewa alat selam, dan sebagainya."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.