Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Wisata di Bantul Dilarang Gelar Atraksi Wisata Selama Libur Nataru

Kompas.com - 21/12/2021, 21:53 WIB
Markus Yuwono,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melarang tempat wisata menggelar atraksi yang menimbulkan kerumunan selama libur Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru).

Tempat wisata juga diimbau tidak memasang target kunjungan selama periode tersebut. 

"Destinasi wisata memang diizinkan beroperasional. Tapi hari ini saya luncurkan pengumuman kepada pengelola destinasi mulai 24 Desember (2021) hingga tanggal 2 Januari 2022, untuk sekalipun tetap beropesional dimohon tidak boleh menggelar kegiatan atraksi yang dimungkinkan terjadi kerumunan," kata Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo saat ditemui di Kompleks Parasamya Kabupaten Bantul, Selasa (21/12/2021) sore.

Saat disinggung mengenai target kunjungan wisatawan selama Nataru, Kwintarto mengaku tidak memasang target. 

Baca juga:

Kawasan Pinus Sari, Mangunan, Dlingo, BantulKOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Kawasan Pinus Sari, Mangunan, Dlingo, Bantul

Menurutnya, yang terpenting wisatawan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak ada kasus baru yang bermula dari kunjungan wisata.

"Saya tidak menargetkan. Karena apa? kondusif jauh lebih senang saya. Yang kita butuhkan adalah para wisatawan bisa menjaga kondusifitas di destinasi wisata," katanya. 

Dia mengaku khawatir, jika terjadi peningkatan kasus kembali, hal itu akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

"Kalau sampai tanggal 2 (Januari 2022) aman ke depan masyarakat, wisatawan lebih mudah untuk menyelenggarakan kegiatan pariwisata yang endingnya untuk kesejahteraan masyarakat," ucap dia.

Kwintarto sendiri tidak mempermasalahkan jika target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2021, yang sebesar Rp 14 miliar, tidak tercapai karena hingga kini baru terkumpul Rp 12,4 miliar.

"Kalau tercapai ya Alhamdulillah, kalau tidak pun yang penting aman, kalau saya seperti itu saja," ucap Kwintarto.

Tidak ada penyekatan di Bantul saat libur Nataru

Ilustrasi Pantai Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta.UNSPLASH/Fahrul Razi Ilustrasi Pantai Parangtritis, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Polisi Resor Bantul AKBP Ihsan mengatakan, tidak ada penyekatan saat libur Nataru. Kendati demikian, rekayasa lalu lintas akan tetap dilaksanakan. 

"Kalau memang terjadi kemacetan otomatis akan kita rekayasa jalannya dengan melibatkan seluruh personel yang kami bentuk bernama tim urai kemacetan, khususnya di Jalan Parangtritis dan Jalan Wonosari," kata Ihsan.

Ia menjelasan bahwa rekayasa arus lalu lintas berada dari Jalan Parangtiris, tepatnya di Simpang Tiga Tembi, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.

Di titik tersebut, pihaknya menempatkan personel yang mengenakan kostum unik untuk menarik perhatian pengendara.

"Isinya apa? Seperti pemberitahuan ganjil genap - ganjil ke Parangtritis dan genap ke Pantai Samas. Sehingga masyarakat sudah tahu sebelumnya sampai dengan terakhir di pos Ngangkruk," katanya. 

Baca juga:

Ihsan menambahkan, jika terjadi kemacetan di kawasan TPR (Tempat Pemungutan Retribusi) Pantai Parangtritis, nantinya penarikan retribusi tidak akan dilakukan. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata.

"Kalau sudah lancar baru bisa menarik retribusi lagi. Terus, kalau macet, kita berlakukan sistem one way atau satu arah di kawasan Parangtritis," kata Ihsan.

Rekayasa jalan juga dilakukan di Jalan Yogyakarta-Wonosari, tepatnya di kawasan Bukit Bintang, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul.

Pihaknya akan memasang semacam barrier di pinggir-pinggir Bukit Bintang, sehingga kendaraan tidak akan berhenti guna mengantisipasi kemacetan.

"Harapannya tidak ada yang parkir di jalan situ. Jadi orangnya boleh berhenti tapi kendaraannya tidak, jangan parkir situ lah pokoknya," kata Ihsan.

Ihsan menyebut, jika nantinya tetap terjadi kemacetan, maka akan diterjunkan tim pengurai sekitar 10 personel menggunakan motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com