Marketing Communication NEO Hotel Denpasar itu mengatakan, saat itu banyak tamu membatalkan pesanan kamar mereka.
“Waktu PPKM level 3 sekitar Juli-Agustus, itu memang drop okupansinya. Banyak event kelompok, perusahaan, atau pemerintah yang tadinya pesan hotel juga jadi cancel atau reschedule," katanya kepada Kompas.com, Senin (20/12/2021).
Hal itu berdampak besar pada berkurangnya tamu hotel. Apalagi, karena hotel tersebut berlokasi di tengah kota di mana secara umum lebih banyak permintaan untuk bisnis dibandingkan wisata.
Pengalaman serupa dirasakan Hotel MAMAKA by Ovolo, yang berlokasi di Kuta dan dekat dengan beberapa destinasi wisata.
Seiring dengan ditutupnya tempat-tempat wisaya populer, hotel tersebut juga mengalami penurunan tamu.
Menurut Senior Communications Executive MAMAKA, Jonathan Jeremy mengatakan, hotelnya bahkan pernah nyaris tak didatangi tamu.
“Kuta kan memang banyak tempat wisata, seperti Beach Walk, Waterbom, mal, dan lain-lain, itu semua tutup pas Juli."
"Jadi berdampak ke hotel di sekitarnya, dulu bisa nyaris tidak ada tamu. Apalagi tidak ada turis asing,” katanya kepada Kompas.com, Selasa (21/12/2021).
Baca juga:
Pelonggaran PPKM membuat perubahan besar bagi industri pariwisata di Bali, sehingga perubahan mulai terlihat pada bulan Oktober dan November 2021.
“Surat Edaran (SE) sudah tidak seketat dulu, jadi orang-orang lebih berani buat event asal tetap mematuhi prokes."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.