Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/12/2021, 11:05 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Taman Kyai Langgeng, Kota Magelang, menambah wahana baru untuk menarik wisatawan, yakni Omah Terwelu atau dalam Bahasa Indonesia artinya rumah kelinci.

Pada lahan seluas sekitar 500 meter persegi di dalam Kompleks Taman Kyai Langgeng itu terdapat 45 ekor kelinci yang menggemaskan.

Untuk mengunjungi wahana ini, pengunjung cukup membayar Rp 25.000 per orang. Ini sudah termasuk aktivitas bermain dan belajar tentang kelinci.

Pada masa promosi, pengelola memberikan diskon khusus hingga 50 persen atau Rp 12.500 per orang untuk masuk wahana. Harga tersebut sudah termasuk paket memberi makan kelinci dan panduan dari petugas. 

Direktur Utama Taman Kyai Langgeng Kota Magelang, Arif Taat Ujiyanto mengatakan, Omah Terwelu adalah salah satu kreasi untuk menambah daya tarik wisata tempat tersebut.

Dengan adanya wahana ini, Taman Kyai Lenggeng tidak sekadar menjadi obyek wisata alam dan hiburan, tapi juga tempat mendapatkan edukasi, khususnya satwa.

"Kami sudah ada reptil dan satwa lainnya, sekarang kami tambah kelinci."

"Kelinci itu ada ilmunya ternyata, (misalnya) tidak bisa hanya dikasih makan wortel karena bikin kembung, termasuk budidaya kelinci dan sebagainya," ungkap Taat, usai peluncuran Omah Terwelu Taman Kyai Langgeng Kota Magelang, Rabu (22/12/2021).

Baca juga:

Pengunjung anak sedang bermain bersama kelinci di Omah Terwelu Taman Kyai Langgeng Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/12/2021)KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Pengunjung anak sedang bermain bersama kelinci di Omah Terwelu Taman Kyai Langgeng Magelang, Jawa Tengah, Rabu (22/12/2021)

Wahana ini, pengelola berkolaborasi dengan komunitas Republik Kelinci Magelang yang menyediakan setidaknya 45 ekor kelinci berbagai jenis. Taat mengatakan, Omah Terwelu memanfaatkan lahan tidak produktif yang masih ada di kompleks obyek wisata milik Pemkot Magelang itu.

Jenis-jenis kelinci yang ada antara lain Holland Lop, Giant, New Zealand, Rex, Fuzzy Lop, Dutch, dan bibitan kelinci pedaging.

Bahkan, ada pula kelinci langka seperti English Anggora di wahana ini.

Pengunjung yang datang boleh memberi makan, menggendong, dan bermain dengan kelinci-kelinci tersebut.

Taat menyebut, di taman seluas 27 hektar ini sudah tersedia Botanical Park, Culinary Park, Playgroud Park hingga Camper Park. Omah Terwelu menjadi bagian transformasi bisnis Taman Kyai Langgeng sebagai Education Park. 

"Wahana Omah Terwelu merupakan sinergi kita dengan Taman Kyai Langgeng untuk meng-edukasi masyarakat tentang budidaya kelinci."

"Kami banyak memberikan tulisan tentang kelinci yang benar. Selain juga penjelasan lisan," ucap Presiden Komunitas Republik Terwelu Magelang, Aryono Septa Nugroho.

Sementara itu, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menambahkan, penambahan wahana baru tentang kelinci ini diharapkan mampu menjadi hiburan warga di tengah pandemi Covid-19.

Ia berharap ke depannya Taman Kyai Langgeng mampu merumuskan inovasi dan kreasi sehingga menjadi tempat wisata yang dapat benar-benar diandalkan.

Apalagi, konon, kata dia, dulu budidaya kelinci terbanyak ada di Kota Magelang dan Bandung, Jawa Barat. 

"Harapannya masyarakat bisa memanfaatkan dalam menghadapi Covid-19 itu dengan bahagia jangan terlalu bersedih, tapi tetap waspada," ujarnya.

Baca juga:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Jalan Jalan
Bakal Ada Diskon Harga Tiket Pesawat 40 Persen ke Indonesia Timur

Bakal Ada Diskon Harga Tiket Pesawat 40 Persen ke Indonesia Timur

Travel Update
Lampung Siap Gelar World Surf League Krui Pro 2023

Lampung Siap Gelar World Surf League Krui Pro 2023

Travel Update
Kunjungan Wisman Tahun Ini Capai 53 Persen Angka pada 2022

Kunjungan Wisman Tahun Ini Capai 53 Persen Angka pada 2022

Travel Update
Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Travel Update
10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

Travel Tips
Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Travel Update
Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Travel Tips
Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Travel Update
Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Travel Tips
Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Hotel Story
Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Travel Update
Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+