Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Berubah-ubah Bikin Okupansi Hotel di Bandung Belum Maksimal

Kompas.com - 23/12/2021, 15:04 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Berubah-ubahnya aturan terkait pengendalian Covid-19 jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 diyakini membuat sebagian masyarakat ragu untuk berlibur ke sejumlah daerah, termasuk Bandung.

Padahal, Bandung adalah salah satu kota di Pulau Jawa yang kerap dijadikan tujuan berwisata di musim liburan.

Keragu-raguan ini salah satunya terlihat dari okupansi hotel di Bandung yang masih belum maksimal.

Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Barat, Herman Muchtar, dari pengecekan sejumlah hotel di Jawa Barat, okupansinya masih berkisar 30-45 persen, dengan Kota Bandung di angka 30 persen.

Pihaknya melihat, keraguan di masyarakat adalah salah satu faktor terbesar yang menyebabkan pemesanan hotel di Bandung jelang Natal dan Tahun Baru masih belum maksimal.

"Masih ada keragu-raguan dari masyarakat untuk berwisata. Misalnya, orang mau ke Pangandaran, pemerintah suka (ubah) aturannya mendadak. Nanti sudah dekat Pangandaran, balik lagi karena enggak boleh masuk. Masih ada aturan buka-tutup, ganjil-genap."

"Seharusnya dari sekarang sudah dipastikan oleh pemerintah, tanggal sekian ganjil-genap, setelah itu tidak boleh masuk. Harus jelas, jadi masyarakat dan pengusaha bisa mempersiapkan dengan baik."

Demikian diungkapkan Herman kepada Kompas.com, Rabu (22/12/2021).

Baca juga:

DNA (Marketing Communication Leader) YELLO Hotel Paskal Bandung, Ivan Rinaldi menuturkan, traffic tamu belum terlalu terlihat, meskipun sudah mendekati momen Natal dan Tahun Baru.

Pemesanan kamar untuk momen libur Natal dan Tahun Baru di tempatnya baru berkisar 30-50 persen.

"Kalau dari sekarang belum terlalu kelihatan traffic-nya, biasanya untuk tahun-tahun sebelumnya, Nataru sudah mulai kelihatan, tuh, traffic-nya. Sekarang belum signifikan," ungkapnya kepada Kompas.com, Rabu (22/12/2021).

Ivan juga melihat adanya keragu-raguan di masyarakat untuk berlibur.

Ketidakpastian aturan juga membuat hotelnya kerap mengubah-ubah penawaran program akhir tahun, yang pada akhirnya hanya akan menyediakan acara sederhana saja, seperti makan malam.

"Kami dari hotel biasanya tahun baru bikin acara dinner, fun games, seperti itu. Untuk ngadain itu kami pun kayak maju-mundur gitu, karena awalnya PPKM 3, terus tiba-tiba ada pembatalan."

"Jadi kami adain acara yang simpel saja, tidak terlalu wah seperti tahun-tahun sebelumnya. Jadi seperti dinner biasa saja, enggak ada hiburan," ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com