KOMPAS.com - Tempat wisata dan hotel di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tetap buka selama libur Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru) dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan aplikasi PeduliLindungi.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan bahwa saat ini kabupaten tersebut berstatus PPKM Level 2, sehingga kegiatan wisata boleh dijalankan.
Namun, ia menambahkan, protokol kesehatan harus tetap dipatuhi secara disiplin, di antaranya memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan.
Ia mengatakan bahwa Aplikasi PeduliLindungi juga wajib diterapkan di tempat wisata dan hotel guna mengetahui status vaksinasi Covid-19 pengunjung.
Baca juga:
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan bahwa Garut akan ramai oleh wisatawan selama libur Nataru lantaran tingkat hunian hotel di Garut sudah mencapai 100 persen.
"Sudah 100 persen full, Garut ini," katanya, dikutip dari Antara, Jumat (24/12/2021).
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan 904 personel Polri ditambah dari unsur TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan instansi lainnya. Tujuannya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sejumlah personel akan siaga di 13 pos, ada juga yang melakukan patroli ke tempat wisata, hotel, dan lokasi lainnya yang berpotensi terjadi kerumunan.
"Ada 13 pos baik itu pos terpadu, pos pengamanan, atau juga pos pelayanan," katanya.
Rudy mengatakan bahwa, berdasarkan peninjauannya ke tempat wisata pada Sabtu (25/12/2021), tingkat kunjungan di tempat wisata di Garut saat libur Natal masih di bawah 50 persen dari kapasitas tempat.
Arus lalu lintas kendaraan yang masuk ke Garut, lanjutnya, juga masih landai dan tidak terjadi kepadatan.
"Hari Natal ini terkendali, baik prokes dari (tempat) pariwisata maupun pelaksaan ibadah yang berhubungan dengan gereja-gereja," ujarnya.
Baca juga:
Ia menambahkan bahwa semua tempat wisata populer di Garut sudah menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi tersebut memudahkan petugas Satgas Penanganan Covid-19 di Garut untuk memantau tingkat kunjungan wisatawan di suatu tempat.
Menurutnya, jika suatu tempat mengalami kelebihan kapasitas, maka petugas khusus akan datang ke lokasi untuk menertibkan kerumunan.
"Jadi kalau ada overload, turun langsung Satgas untuk mengurai," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.