Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Soasio dan Tongowai, Situs Bersejarah di Bawah Laut Tidore

Kompas.com - 30/12/2021, 21:42 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keindahan bawah laut Tidore memang tak ada habisnya. Di antara pemandangan bawah laut yang memukau, tedapat situs bawah air bersejarah, yakni Situs Soasio dan Situs Tongowai.

Situs Soasio terletak di Tanjung Soasio, dengan posisi tepat di seberang Benteng Tahula. Ini adalah benteng pertahanan Spanyol yang digunakan pada 1662.

Kepala Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Nia Naelul Hasanah menjelaskan, situs yang secara administratif merupakan bagian dari Kelurahan Soasio, Kecamatan Tidore ini berada di kedalaman 15-20 meter.

"Jarak Situs Soasio sangat dekat dari jalan utama, yaitu sekitar 100 meter dan para penyelam dapat mengakses situs dengan mudah, dengan beach entry dari area Langgar Kota Maalu di bawah Benteng Tahula, melalui Giant Step Diving dari area pemancingan warga atau menggunakan perahu dari pelabuhan nelayan."

Demikian diungkapkan Nia dalam acara "Menguak Warisan Budaya Maritim dan Bawah Air Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara", seperti dikutip Kompas.com dari keterangan tertulis, Kamis (30/12/2021).

Baca juga:

Ada beberapa artefak yang ditemukan terkubur di dasar laut Tidore dan beberapa lainnya di permukaan laut yang tertutup terumbu karang.

Temuan sampel artefak keramik dari Situs Soasio termasuk fragmen piring dan mangkok keramik biru putih dari China, tepatnya dari masa pemerintahan Kaisar Wanli pada masa Dinasti Ming (1572-1620) dan saru piring utuh bermotif folra fauna yang diproduksi di Swatouw, China Selatan, pada masa Kaisar Wanli.

Ada pula satu jenis keramik dari masa Kaisar Tianqi (1620-1627) yang bermotif seorang pemusik dengan alat tradisional.

Situs Soasio memiliki pemandangan bawah laut yang sangat memukau, seperti adanya terumbu karang dan ikan-ikan cantik.

Adapun jenis ikan yang bisa ditemukan di sini seperti ikan asosiasi dan ornamental dengan jenis-jenis Chaetodon atau ikan kepe-kepe, serta ikan Target atau ikan ekonomis, seperti kerapu, kakap, baronang, ekor kuning, serta mini baracuda.

Kondisi air lautnya yang jernih membuat jarak pandang di bawah air dapat mencapai 15-20 meter, dengan arus tenang dan kontur dasar berupa Reef slope.

Baca juga: 10 Kegiatan Wisata di Desa Arborek Raja Ampat, Diving di Dua Spot Keren

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com