Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Soasio dan Tongowai, Situs Bersejarah di Bawah Laut Tidore

Kompas.com - 30/12/2021, 21:42 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sementara Situs Tongowai berlokasi di Kelurahan Tongowai, Kecamatan Tidore Selatan, dengan kedalaman 30-42 meter dan visibilitas jernih 10-25 meter.

Beberapa temuan artefak di situs ini seperti meriam dan sejumlah fragmen guci gerabah.

Pada kedalaman 37-42 meter, sepertinya masih dapat ditemukan artefak berupa meriam besi.

Meriam saat ini terkubur lebih dari setengah ukurannya dalam posisi miring sekitar 60 derajat dengan mulut meriam menghadap ke arah timur.

"Beberapa bagian meriam telah tertutup sedimen," ucap Nia.

Situs Tongowai sangat mudah diakses oleh penyelam, baik menggunakan perahu maupun langsung dengan beach entry dari belakang perumahan penduduk di Kelurahan Tongowai.

Sayangnya, Situs Tongawai sempat dijarah pada 1900-an dan banyak artefak yang diangkat oleh para penjarah.

Sisa artefak jarahan yang masih bisa dilihat saat ini berada di Ito Gapura, Kota Tidore, yaitu di Wisma Tamu Kabupaten Halmahera Tengah.

Menurut penduduk dan pemerintah daerah, pengangkatan itu dilakukan oleh perusahaan pemburu harta karun dari Jepang.

Tutupan terumbu karang di Situs Tongowai dapat ditemui di kedalaman 1-25 meter, dengan konsentrasi tutupan karang padat atau rapat pada kedalaman 2-10 meter.

Jenis biota laut yang dapat ditemui utamanya ikan-ikan yang berasosiasi dengan terumbu karang, seperti Chaetodon atau ikan kepe-kepe berbagai jenis.

Ada pula ikan ekonomis penting, seperti ikan kakap, kerapu, baronang, dan ikan ekor kuning berkelompok.

Temuan dua situs tersebut menjadi bagian dari riset arkeologi maritim yang dilakukan untuk mengembangkan kampung wisata bahari di daerah tersebut pada masa mendatang.

"Melalui riset ini, kami harap dapat menjadikan Tidore sebagai lokasi wisata bahari yang tidak hanya mendapat perhatian wisatawan mancaengara, tetapi juga wisatawan domestik," ungkap Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kusdiantoro.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com