Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joya No Kane, Tradisi Tahun Baru Bunyikan Lonceng 108 Kali di Jepang

Kompas.com - 01/01/2022, 13:29 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat di sejumlah negara memiliki beragam tradisi untuk merayakan pergantian tahun.

Begitu pula dengan masyarakat Jepang. Mereka akan melakukan pertemuan keluarga, pesta akhir tahun (bounenkai), dan pergi berlibur.

Di sisi lain, ada sebuah tradisi perayaan tahun baru yang unik dan terkenal dari Negeri Sakura ini, yaitu Joya no Kane.

Melansir Japan Info, Joya no Kane adalah tradisi tahunan di Jepang. Dalam tradisi itu, lonceng besar di dalam kuil Buddha dipukul sebanyak 108 kali tepat pada tengah malam menjelang pergantian tahun. 

Baca juga:

Menariknya, ada arti penting dalam setiap kali lonceng dibunyikan.

Terdapat istilah Bonnou dalam bahasa Jepang yang disebut mewakili nafsu jahat dan membawa penderitaan bagi manusia. Bonnou melambangkan setiap pukulan ke lonceng sebanyak 108 kali.

Bunyi lonceng sebanyak 108 kali ini diyakini dapat membantu seseorang untuk menyingkirkan nafsu dan keinginan jahat tersebut.

Tradisi Joya no Kane mirip seperti tradisi penyucian, dan dilakukan melalui lonceng. Menurut timeout.com, salah satu kuil yang melakukan tradisi ini adalah Kuil Sensoji di Asakusa. 

Ilustrasi toko di Kuil Sensoji, AsakusaDok. Unsplash/Benjamin Wong Ilustrasi toko di Kuil Sensoji, Asakusa

Meskipun ada banyak kuil Buddha di Jepang, namun hanya beberapa yang mengizinkan pengunjung untuk membunyikan lonceng. 

Hal ini lantaran umumnya biksu Buddha sendiri yang akan membunyikan bel tersebut.

Berbagai cara bisa dilakukan jika ingin mendapat kesempatan membunyikan lonceng, salah satunya menjadi 108 pengunjung pertama yang datang lebih awal. 

Baca juga:

Jika hendak berpartisipasi untuk membunyikan lonceng, kamu harus membeli tiket terlebih dahulu atau membayar sejumlah uang.

Wisatawan yang ingin menyaksikan tradisi ini juga dianjurkan untuk pergi ke kuil Buddha setempat dan menunggu hingga tengah malam. 

Sebagai informasi, akan ada banyak wisatawan dan warga setempat yang datang untuk berdoa dan menunggu Joya no Kane. Oleh karena itu, datanglah lebih awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com