KOMPAS.com – Kasus penularan Covid-19 varian Omicron di Indonesia bertambah hingga mencapai 254 kasus, menurut Kompas.com, Rabu (5/1/2022).
Terkait hal tersebut, Kompas.com telah merangkum beberapa tips agar perjalanan udara bisa lebih aman, serta risiko penularan penyakit juga bisa berkurang.
Sekelompok peneliti menerbitkan sebuah makalah di Journal of Travel Medicine pada Oktober 2021 mengenai 64 kasus penularan, dikutip dari Bloomberg, Rabu (5/12/2021).
Mereka mengambil sampel kasus penularan yang didokumentasikan dalam penelitian yang diterbitkan kira-kira selama tahun 2020.
Sayangnya masih belum diketahui secara pasti bagaimana penyebaran virus selama penerbangan.
Baca juga:
Adapun penularan Covid-19 di pesawat kemungkinan bisa disebabkan karena adanya dua orang yang duduk berdekatan. Ketika salah satu di antaranya sudah terinfeksi, ia bisa mengeluarkan cairan dari mulut dan hidung yang mengandung virus.
Duduk dalam jangka lama dan saling berdekatan selama penerbangan juga bisa membuat orang lainnya yang sehat ikut tertular.
Virus juga kemungkinan dapat ditularkan melalui partikel yang lebih kecil yang dikeluarkan seseorang dari hidung dan mulutnya, lalu menyebar di udara.
Orang yang tidak sengaja mengirup udara yang telah terkontaminasi virus bisa juga tertular dan jatuh sakit.
Terdapat banyak kemungkinan penularan penyakit selama penerbangan, namun bukan berarti tidak ada cara untuk mengurangi risikonya.
Berikut ini adalah tips naik pesawat sekaligus cara mengurangi risiko penularan Covid-19 terutama varian baru Omicron selama penerbangan, dikutip dari Washington Post.
Memakai masker di tempat umum seperti bandara, kereta api, pesawat, dan transportasi umum lainnya adalah hal wajib.
Namun wisatawan perlu memastikan untuk memakai jenis masker yang tepat dan selalu konsisten memakainya demi keamanan.
Masker kain tidak boleh dipakai saat akan melakukan penerbangan, bahkan tidak diizinkan oleh beberapa maskapai, terutama di Eropa.
Direktur Pusat Pengobatan Perjalanan di Rumah Sakit Mount Auburn di Cambridge sekaligus profesor di Harvard Medical School, Lin Chen, mengatakan masker jenis N95 adalah yang paling baik tapi bukan yang paling nyaman.
Sehingga, calon penumpang pesawat disarankan untuk memakai masker medis, kemudian dilapisi dengan masker kain untuk lebih menutupi celah yang ada.
Baca juga: 5 Hal Ini Tidak Dapat Dilakukan Lagi Saat Naik Pesawat sejak Pandemi Covid-19
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.