Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tips Wisata ke Turki Bareng Penulis Layangan Putus

Kompas.com - 06/01/2022, 06:33 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paket wisata ke Turki bersama Mommy ASF, penulis Layangan Putus, bakal diadakan pada Februari atau Maret 2022 oleh Flindo Tour and Travel.

"Saya berangkat dari keinginan membantu mbak Eca Prasetya (Mommy ASF) memenuhi mimpinya pergi ke Cappadocia di Turki," kata pemilik Flindo Tour and Travel, Anita, kepada Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Baca juga: Itinerary 9 Hari Wisata Cappadocia Turki Bersama Penulis Layangan Putus

Tidak hanya wisata ke Cappadocia, travel agency ini juga menawarkan berbagai kegiatan menarik. Salah satunya menikmati salju di Mount Uludag, Bursa. 

Anita membagikan beberapa tips untuk wisatawan jika ingin berwisata saat musim salju:

Pakai long john

Ilustrasi Cappadocia, Turki, saat musim salju.UNSPLASH/Anastasiya Yilmaz Ilustrasi Cappadocia, Turki, saat musim salju.

Jenis pakaian ini mungkin belum familiar bagi masyarakat Indonesia lantaran negara ini tidak memiliki musim dingin. 

Long john sendiri merupakan dalaman yang ketat dan melekat ke kulit. Pakaian yang bisa disebut thermal underwear ini diciptakan khusus untuk menghangatkan badan.

Menurut Anita, kadang jaket atau mantel biasa tidak cukup untuk membuat tubuh tetap nyaman.

"Suhu musim dingin di Turki itu minus 13 derajat, tapi rasanya bisa lebih jauh dari itu. Tangan atau anggota tubuh lain yang belum tertutupi bisa beku," jelas dia.

Meski sudah memakai sarung tangan atau memasukkan tangan ke kantong, seringkali masih ada celah jika tidak memakai long john.

Adapun bahan pakaian ini cukup bervariasi, salah satunya poliester. 

Kamu bisa menemukan long john seharga Rp 200.000 - Rp 500.000 untuk satu pasang.

Baca juga: Mulai Rp 10 Juta untuk Paket 10 Hari, Wisata Turki Kian Diminati

Siapkan pakaian hangat

Jika berkunjung ke negara empat musim dalam suasana musim gugur dan dingin, pastikan membawa sepaket pakaian ini, yaitu jaket tebal atau coat, sweater atau pakaian berbahan tebal, long johns, beanie atau topi hangat semacam kupluk dan biasanya berupa rajutan, syal, sarung tangan, penutup telinga, kaus kaki tebal dan sepatu boot atau sneakers.KOMPAS.com/Caroline Damanik Jika berkunjung ke negara empat musim dalam suasana musim gugur dan dingin, pastikan membawa sepaket pakaian ini, yaitu jaket tebal atau coat, sweater atau pakaian berbahan tebal, long johns, beanie atau topi hangat semacam kupluk dan biasanya berupa rajutan, syal, sarung tangan, penutup telinga, kaus kaki tebal dan sepatu boot atau sneakers.

Setelah memakai long john, baru kamu bisa melapisi bagian luarnya dengan beberapa helai pakaian hangat.

Mulai dari mantel, sweater, jaket tebal, syal, sarung tangan, hingga beanie.

"Salju di negara tertentu bisa benar-benar bikin beku. Kalau tidak siap, bisa sulit bernapas atau mati rasa," kata Anita.

Terlalu lama berada di udara dingin juga bisa menyebabkan hipotermia. Melansir Kompas.com, Senin (27/7/2020), hipotermia adalah kondisi saat suhu tubuh menurun drastis di bawah suhu tubuh normal manusia, yaitu ada di kisaran 37 derajat Celsius. 

Jika tidak mendapat penanganan segera, bisa berpotensi menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan fungsi organ lain dalam tubuh.

Jadi, sebaiknya persiapkan pakaian hangat dengan baik dan kumpulkan berbagai informasi sebelum bepergian.

Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam di Cappadocia Turki, Naik Balon Udara

Bawa vitamin dan obat-obatan pribadi

Ilustrasi Turki pada musim dingin.Dok. Pexels/Bhargava Marripati Ilustrasi Turki pada musim dingin.

Sebelum bepergian, terutama kee luar negeri, biasakan untuk membawa vitamin atau obat-obatan pribadi jika diperlukan.

Perjalanan ke luar negeri bisa melelahkan dan membutuhkan waktu lebih lama. 

Sehingga, wisatawan dianjurkan untuk menjaga kondisi fisik sebelum berangkat, dan memiliki persediaan vitamin atau obat.

Harap diingat bahwa situasi di negara lain bisa berbeda. Vitamin atau obat-obatan yang ada di negara asal mungkin tidak tidak tersedia di negara tujuan. 

Baca juga: 10 Wisata di Turki yang Keren, Cappadocia hingga Grand Bazar

Bawa makanan kesukaan

Tips ini tidak kalah penting namun seringkali tidak diperhatikan oleh wisatawan, apalagi yang baru pertama kali ke luar negeri.

"Dulu, pernah ada rombongan yang enggak suka atau kurang cocok sama makanannya sampai beneran enggak ngisi perut. Jadi pas tur sempat pingsan dan dibawa ke dokter," ujar Anita.

Baca juga: Turis Indonesia Bakal Bebas Visa ke Turki

Pihaknya selalu berusaha memberikan makanan yang sesuai selera peserta tur. Namun, terkadang ada wisatawan yang tidak cocok dengan makanan yang ada. 

Dengan jadwal wisata yang padat dalam jangka waktu tertentu, melewati waktu makan bisa merugikan kesehatan. 

"Sebaiknya bawa bekal kesukaan sendiri, lauk atau sambal kemasan gitu biar makan jadi lebih enak," pesan dia.

Baca juga: Atta-Aurel Foto dengan Latar Balon Udara di Turki, Ini 4 Keunikannya

Sebagai informasi, biaya paket wisata ke Turki bersama penulis Layangan Putus ini dibanderol seharga mulai dari Rp 12,8 juta.

Biaya tersebut sudah termasuk tiket pesawat, hotel bintang lima, makan tiga kali, tiket obyek wisata, private bus, tour leader, free Turkish ice cream, air mineral setiap hari, dan tip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com