ACEH UTARA, KOMPAS.com – Jika sedang melintasi jalur lintas nasional Medan-Banda Aceh, makan sate mungkin bisa jadi salah satu pilihan untuk mengisi perut.
Di kiri jalan arah Banda Aceh, kita bisa menemukan lapak sate dengan nama yang cukup mencolok, yakni Sate Ngangenin.
Lokasinya berada dekat perempatan Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Aceh.
Sate ini sebetulnya populer dengan sebutan sate matang dan merupakan sate daging yang dipadukan dengan kuah soto.
Pedagang Sate Ngangenin, Nur, biasa berjualan sejak pukul 10.00 hingga 23.00. Dalam sehari, perempuan yang sudah menjual sate dalam 10 tahun terakhir itu bisa menghabiskan sekitar 20 kilogram daging sapi untuk dijadikan sate.
Sate yang disajikan punya tekstur yang empuk sehingga mudah digigit.
“Kami pastikan kenyal satenya masih mudah digigit. Jangan sampai susah payah mengunyahnya,” kata Nur sambil sibuk meletakkan tusuk sate di tungku dan menyiapkan soto.
Baca juga:
Sate Ngangenin di perempatan Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Aceh
Di warungnya, Nur menyediakan pojokan lesehan bagi pengunjung yang ingin duduk santai. Ada pula area makan dengan meja dan kursi.
Kuah soto pendamping sate tersebut memiliki rasa yang pedas dengan tambahanbcabai rawitnya. Menciptakan perpaduan rasa yang pas di lidah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.