Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kota Mati Terpopuler di Dunia, Ada Bekas Taman Main Para Miliarder

Kompas.com - 06/01/2022, 09:34 WIB
Desi Intan Sari,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Sumber History

Beberapa orang pemberani yang telah berkelana ke tempat itu menggambarkan Varosha sebagai kota hantu yang telah runtuh. 

Pepohonan telah tumbuh di lantai restoran dan rumah dan sebagian besar barang-barang bekas penghuni telah dijarah atau dihancurkan. 

Baca juga: 6 Perayaan Tahun Baru yang Unik di Dunia, Lihat Matahari Terbit

  • Bodie, California

Kota mati di dunia lainnya adalah Bodie, di Amerika. Kota ini ditemukan pada 1876. 

Tempat itu menjadi ramai setelah para penambang menemukan adanya emas dan perak di lereng bukitnya. 

Penambang yang gila emas berbondong-bondong datang untuk mencari emas dan perak di lereng bukitnya, bahkan populasinya melonjak hingga pada akhrinya mencapai 10.000 orang. 

Pada akhirnya, kota yang dengan cepat mendapatkan popularitas berkat emas dan perak itu menjadi sarang bagi criminal, pelacur, dan sarang opium.

Kota Bodie pun bangkrut pada 1880-an dan serangan musim dingin yang ekstrem membuat orang-orang memilih mencari tempat yang lebih menguntungkan. 

Populasi terus menyusut sampai tahun 1940-an, ketika penduduk terakhir akhirnya dikirim keluar. 

Sejak itu, Bodie dikenal sebagai salah satu kota hantu yang paling terpelihara di Amerika, dengan sekitar 200 bangunan bobroknya masih dipertahankan. 

Baca juga: 24 Pulau Terbaik di Dunia 2021 Versi Travel and Leisure, Bali Masuk Peringkat

Fordlandia, Brasil

FordlandiaCommons Wikimedia Fordlandia

Henry Ford pada 1927 mulai mengerjakan “Fordlandia,” sebuah perkebunan karet besar di hutan sepanjang Sungai Tapajos Brasil. 

Raja bisnis otomotif itu membutuhkannya sebagai sumber karet yang stabil untuk ban dan selang mobil, serta membawa nilai kota-kota kecil ke Amazon.

Henry pun berniat membangun perusahaan di tempat itu lengkap dengan kolam renang, lapangan golf, bungalow, dan fasilitas lainnya. 

Sayangnya, rencana itu tak bisa terselesaikan karena pohon karet Fordlandia menjadi korban jamur daun dan para karyawannya menderita akibat peraturan ketat kota, termasuk larangan minum alkohol.

Bentrokan antara para buruh Brasil dan para manajer dari Amerika pun kerap terjadi dan selama satu periode kerusuhan karena aturan kafetaria, karyawan Fordlandia menghancurkan sebagian besar ruang makan dan truk-truk dibuang ke sungai. 

Setelah kejadian tersebut, Henry Ford berniat mengatasi masalah yang terjadi tapi gagal dan akhirnya tempat tersebut dijual ke pemerintah Brasil dengan harga beberapa sen Dollar saja dan berakhir menjadi kota mati.

Hanya para wisatawan dengan rasa ingin tahu besar yang datang ke tempat ini untuk melihat sisa-sisa bangunannya.

Baca juga: 10 Masjid Terindah di Dunia yang Wajib Dikunjungi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com