Beberapa orang pemberani yang telah berkelana ke tempat itu menggambarkan Varosha sebagai kota hantu yang telah runtuh.
Pepohonan telah tumbuh di lantai restoran dan rumah dan sebagian besar barang-barang bekas penghuni telah dijarah atau dihancurkan.
Baca juga: 6 Perayaan Tahun Baru yang Unik di Dunia, Lihat Matahari Terbit
Kota mati di dunia lainnya adalah Bodie, di Amerika. Kota ini ditemukan pada 1876.
Tempat itu menjadi ramai setelah para penambang menemukan adanya emas dan perak di lereng bukitnya.
Penambang yang gila emas berbondong-bondong datang untuk mencari emas dan perak di lereng bukitnya, bahkan populasinya melonjak hingga pada akhrinya mencapai 10.000 orang.
Pada akhirnya, kota yang dengan cepat mendapatkan popularitas berkat emas dan perak itu menjadi sarang bagi criminal, pelacur, dan sarang opium.
Kota Bodie pun bangkrut pada 1880-an dan serangan musim dingin yang ekstrem membuat orang-orang memilih mencari tempat yang lebih menguntungkan.
Populasi terus menyusut sampai tahun 1940-an, ketika penduduk terakhir akhirnya dikirim keluar.
Sejak itu, Bodie dikenal sebagai salah satu kota hantu yang paling terpelihara di Amerika, dengan sekitar 200 bangunan bobroknya masih dipertahankan.
Baca juga: 24 Pulau Terbaik di Dunia 2021 Versi Travel and Leisure, Bali Masuk Peringkat
Henry Ford pada 1927 mulai mengerjakan “Fordlandia,” sebuah perkebunan karet besar di hutan sepanjang Sungai Tapajos Brasil.
Raja bisnis otomotif itu membutuhkannya sebagai sumber karet yang stabil untuk ban dan selang mobil, serta membawa nilai kota-kota kecil ke Amazon.
Henry pun berniat membangun perusahaan di tempat itu lengkap dengan kolam renang, lapangan golf, bungalow, dan fasilitas lainnya.
Sayangnya, rencana itu tak bisa terselesaikan karena pohon karet Fordlandia menjadi korban jamur daun dan para karyawannya menderita akibat peraturan ketat kota, termasuk larangan minum alkohol.
Bentrokan antara para buruh Brasil dan para manajer dari Amerika pun kerap terjadi dan selama satu periode kerusuhan karena aturan kafetaria, karyawan Fordlandia menghancurkan sebagian besar ruang makan dan truk-truk dibuang ke sungai.
Setelah kejadian tersebut, Henry Ford berniat mengatasi masalah yang terjadi tapi gagal dan akhirnya tempat tersebut dijual ke pemerintah Brasil dengan harga beberapa sen Dollar saja dan berakhir menjadi kota mati.
Hanya para wisatawan dengan rasa ingin tahu besar yang datang ke tempat ini untuk melihat sisa-sisa bangunannya.
Baca juga: 10 Masjid Terindah di Dunia yang Wajib Dikunjungi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.