Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kota Mati Terpopuler di Dunia, Ada Bekas Taman Main Para Miliarder

Kompas.com - 06/01/2022, 09:34 WIB
Desi Intan Sari,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

Sumber History

KOMPAS.com – Beberapa kota mati di dunia penyebab alasan masing-masing mengapa kini terbengkalai dan tak lagi ditinggali.

Jika bangunan terbengkalai saja bisa memberi hawa tidak mengenakkan bagi orang yang melintas atau masuk ke dalamnya, bisa dibayangkan jika yang terbengkalai adalah seisi kota, bukan?

Salah satu kota mati dan terbengkalai paling populer adalah Pripyat di Ukraina yang tak lagi ditinggali lantaran menyimpan radiasi nuklir yang besar. 

Selain, Pripyat ada sejumlah kota mati di dunia yang cukup populer dan perlu kita ketahui, seperti dikutip Kompas.com dari History, Rabu (5/12/2021).

  • Pripyat, Ukraina

Kota Pripyat setelah ditinggalkan oleh penduduknyaiflscience Kota Pripyat setelah ditinggalkan oleh penduduknya

Bencana yang menghancurkan terjadi di dalam reaktor nomor empat pembangkit listrik tenaga nuklir Soviet di Chernobyl pada 26 April 1986.

Kondisi itu membuat bahan radioaktif membubung di langit Pripyat.

Pripyat adalah sebuah kota yang paling dekat dengan lokasi ledakan tersebut serta dihuni oleh para ilmuan dan pekerja pabrik. 

Sekitar 36 jam setelah ledakan, sebanyak 49.000 penduduk dievakuasi oleh pemerintah dan tidak pernah lagi kembali ke kota itu.

Sebagian dari mereka menderita sakit bahkan meninggal karena terkena paparan dari radiasi nuklir tersebut. 

Sejak saat itu, pihak berwenang Soviet kemudian menutup 

zona eksklusi sepanjang 28 kilometer di sekitar Chernobyl, meninggalkan Pripyat sebagai kota mati yang ditinggalkan. 

Padahal, kota tersebut sebelumnya memiliki fasilitas lengkap dan banyak penduduk.

Para ilmuan memperkirakan kota itu mungkin saja kembali ditinggali, tapi sekitar berabad-abad lagi setelah tingkat radiasnya menurun dan hilang.

Baca juga: 15 Gedung Tertinggi di Dunia, Ada yang Punya Lubang Kotak di Puncaknya

  • Oradour-sur-Glane, Perancis

Oradour-sur-GlanePixabay Oradour-sur-Glane

Kota mati di dunia berikutnya adalah kedua adalah Desa Oradour-sur-Glane di Perancis, yang pada Juni 1944 pernah menjadi tempat pembantaian warga sipil Perancis selama Perang Dunia kedua. 

Atas dasar balas dendam terhadap dukungan kota tersebut pada perlawanan Perancis, detasemen Waffen SS Nazi kemudian mengumpulkan dan membunuh sekitar 642 orang penduduknya, kemudian sebagian rumah dibakar hingga rata dengan tanah.

Orang-orang itu dibawa ke lumbung oleh orang-orang dengan senapan mesin. Sementara itu para wanita dan anak-anak dikurung di sebuah gereja dan dibunuh dengan bahan peledak dan granat pembakar. 

Hanya sedikit orang yang selamat dengan melarikan diri atau berpura-pura mati atas kejadian kelam tersebut. 

Oradour-sur-Glane lalu kembali dibangun di dekat lokasi lama setelah perang berakhir, tetapi Presiden Perancis saat itu, Charles de Gaulle memerintahkan agar reruntuhan kota tua yang terbakar tidak tersentuh untuk dijadikan monumen bagi para korban. 

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com