Melansir Kompas.com, Jumat, Desa Wisata Selasari di Parigi, Pangandaran, Jawa Barat, merupakan salah satu desa yang mengandalkan wisata berbasis alam dan budaya.
Jarak desa wisata ini dengan Bandara Nusawiru adalah 18 kilometer (km) atau sekitar 30 menit berkendara.
Ada banyak tempat wisata alam di desa ini, antara lain Gua Sutra Reregan, Gua Lanang tempat susur sungai atau outbound, dan Bukit Pepedan yang cocok sebagai tempat menyaksikan matahari terbit dan terbenam.
Adapun kegiatan susur sungai atau river tubing dilakukan melintasi sungai sepanjang 1,5 kilometer (km) selama sekitar dua jam.
Saat di sungai, wisatawan akan diajak memasuki empat gua sepanjang 8-100 meter dan melewati beberapa air terjun.
Wisatawan wajib memakai helm dan life jacket serta dipandu oleh pemandu profesional. Biaya kegiatan ini dibanderol mulai dari Rp 150.000.
Wisatawan yang berkunjung juga bisa menyaksikan kesenian Renggang Gunung dan tari Lengser, serta menikmati aneka hidangan setempat.
Baca juga: Masuk 50 Desa Wisata Terbaik, Desa Wisata Selasari Pangandaran Andalkan Wisata Alam
Desa wisata di Jawa Barat ini disebut sebagai wisata berbasis edukasi peternakan, seperti dilaporkan Kompas.com, Senin (6/9/2021).
Kegiatan edukasinya berupa budidaya ikan hias, ikan lele, dan peternakan domba.
Selain mengikuti kegiatan edukasi peternakan, wisatawan juga bisa menghias layang-layang, menanam padi, dan menjajal kegiatan outbound berupa flying fox, panahan, river tubing, dan kemah di camping ground.
Untuk wisatawan yang menyukai wisata kuliner, bisa mampir ke taman kuliner berisi angkringan dan warung kopi.
Ada juga wisata kerajinan tangan warga Desa Wisata Cisande dengan mengunjungi rumah produksi kriya sandal jepit, rumah produksi permainan tradisional khas Cisande, rumah produksi anyaman bambu, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Desa Wisata Cisande Sukabumi, Desa Wisata Berbasis Edukasi Peternakan
Menurut laporan Kompas.com, Jumat, Desa Wisata Penglipuran yang berlokasi di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, memiliki sederet penghargaan.
Salah satunya adalah desa terbersih ketiga di dunia versi majalah internasional Boombastic pada 2016.
Bahkan, desa ini memiliki hutan bambu seluas 45 hektare yang berfungsi sebagai resapan air dan terus dilestarikan untuk keseimbangan alam.
Selain itu, Desa Wisata Penglipuran menawarkan kuliner khas, di antaranya loloh cemcem dan tipat cantok.
Sebagai salah satu desa adat, Desa Wisata Penglipuran masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi leluhur hingga kini.
Jika tertarik untuk berkunjung, kamu bisa pergi ke Desa Wisata Penglipuran yang berada di sekitar kaki Gunung Batur.
Baca juga: Mengintip Pesona Desa Penglipuran di Bali, Desa Terbersih Ketiga di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.