KOMPAS.com - Wisata balon udara di Indonesia tengah ramai dibahas oleh warganet, khususnya mengenai segi keamanannya.
Selain naik daun berkat serial Layangan Putus, wisata balon udara ini juga mendapat perhatian setelah adanya unggahan Menteri Pariwisata dan Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di akun Instagram miliknya pada Selasa (4/1/2022).
Baca juga: Tak Perlu ke Turki, Sandiaga Uno: Naik Balon Udara Bisa di Indonesia
Terkait wisata balon udara di Indonesia, terdapat tim bernama Indonesia Terbang yang menyelenggarakannya.
Adapun Indonesia Terbang terdiri dari komunitas Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) bekerja sama dengan Fly Tours Indonesia.
Sebagai kelompok pegiat kegiatan kedirgantaraan, salah seorang kru Indonesia Terbang menyebutkan bahwa tim balon udara mereka terdiri dari orang-orang yang terlatih.
"Buat wisatawan dan masyarakat, jangan khawatir dengan safety procedure. Memang ini baru dan kita penggeraknya, tapi kita jalani sesuai SOP (prosedur operasi standar)," jelas Marketing Digital Indonesia Terbang Reva Sumeru, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2022).
Berbicara soal keamanan, ia menegaskan bahwa terdapat SOP sebelum menerbangkan balon udara.
"Bicara keamanan, kita punya SOP. Satu contohnya, kita punya pilot wanita yang sudah berlisensi pesawat komersial dan pesawat khusus balon. Kalau dia lagi halangan (haid), itu tidak boleh membawa balon udara karena ikut aturan secara umum juga," tegas Reva.
Selain seorang wanita, pihaknya juga mempunyai lima pilot lain yang sama-sama berpengalaman dan memiliki lisensi.
Baca juga: 4 Tempat Naik Balon Udara di Indonesia, Ada di Jakarta dan Bali
Keamanan balon udara ini juga disebut terjamin dengan waktu operasional pukul 06.00 - 09.00 WIB saja.
Hal tersebut lantaran jika ada angin kencang atau hujan yang biasanya terjadi di luar waktu tersebut, balon udara tidak akan beroperasi.
Untuk diketahui, saat ini balon udara dari Indonesia Terbang berjenis statis atau tetap di tempat dengan tali. Meski sedikit berbeda dari balon udara di luar negeri yang bergerak, wisata ini sedang diupayakan untuk terus berkembang.
"Sejauh ini masih pengembangan. Untuk moving flight, kita sebenarnya udah bisa. Tapi harus nunggu perizinan karena lintas udara di Subang atau Jawa Barat umumnya padat," jelas dia.
Oleh karena itu, meski balon udara sudah bisa bergerak, tidak bisa langsung terbang dan berpindah begitu saja.
Ada perizinan melalui pihak TNI AU serta lapangan udara untuk mengetahui jumlah pesawat komersil yang melintas agar tidak terjadi hal-hal di luar kendali.
"Selain pesawat yang bergerak di udara, benda apa pun yang melintas juga harus izin," lanjut pria ini.
Baca juga: 5 Hotel Unik di Subang Jawa Barat, Cocok untuk Melepas Penat
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.