Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Sesaji dalam Kehidupan Masyarakat Jawa, Tidak Selalu Berarti Menyembah

Kompas.com - 11/01/2022, 13:07 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sesaji bisa dibilang masih menjadi tradisi yang masih dipraktikkan sebagian masyarakat Indonesia, khususnya Jawa.

Pandangan masyarakat tentang sesajen masih sangat kental sebagai tradisi turun temurun yang telah dilakukan nenek moyang sejak dahulu kala.

Lalu, apa makna sesaji?

Seorang antropolog Argo Twikromo menyampaikan bahwa pada umumnya bagi masyarakat Jawa, sesaji adalah hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari, terkait pemahaman atau pandangan masyarakat Jawa itu sendiri tentang dunia ini.

Baca juga: Tradisi Wulan Kapitu, Kaldera Tengger Bromo Bebas Kendaraan Bermotor

"Kehidupan di dunia ini dijalani dengan bagaimana kita menciptakan hubungan yang harmonis dengan cara menjalin relasi-relasi harmonis," kata Argo kepada Kompas.com, Senin (10/1/2022).

Ia melanjutkan, relasi harmonis itu adalah baik antara manusia dengan sesama, alam, maupun Tuhan.

"Alam ini bagi masyarakat Jawa, bisa yang kasat mata atau tidak kasat mata," imbuh Argo.

Sesajen, sarana jalin komunikasi harmonis

Menurut Argo, masyarakat zaman dulu cenderung percaya adanya "penghuni" atau sejenisnya yang mendiami suatu tempat, sehingga merasa perlu menjalin komunikasi yang harmonis, layaknya menjalin hubungan baik dengan tetangga.

Maka dari itu, dilakukan pemberian sesajen yang isinya akan disesuaikan dengan tempat peletakannya.

Ubarame Ritual atau sesaji di Tugu Hargo Dumilah, Gunung Lawu (1/9/2019).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Ubarame Ritual atau sesaji di Tugu Hargo Dumilah, Gunung Lawu (1/9/2019).

"Jadi sesaji itu memberi sesuatu yang tepat, ataupun mungkin ketika masyarakat mengenal daerah itu, apa ya kira-kira yang tepat di situ, mungkin bentuk sesajinya akan berbeda-beda," sambung Argo.

Kendati demikian, sambung Argo, apa pun bentuk dan istilahnya, sajen tetaplah menjadi esensi kehidupan tentang bagaimana manusia membangun relasi yang selaras dengan alam.

Baca juga: Melukat, Tradisi Umat Hindu di Bali dan Wisata Spiritual

Apabila memberikan sesuatu yang baik, pasti berharap timbal balik yang baik pula, termasuk menjaga keselamatan bersama.

Sesajen tidak selalu berarti menyembah

Argo melanjutkan bahwa pemberian sesajen tidak selalu berhubungan dengan sesuatu yang "menyembah".

Melainkan kembali lagi pada tujuan sebenarnya yang diturunkan oleh leluhur, yaitu bagaimana manusia bisa berhubungan secara harmonis dan selaras dengan alam.

Baca juga: Masyarakat Desa di Bali Ini Punya Tradisi Rutin Mengenang Jasa Pahlawan

Sehingga bagaimanapun perkembangannya, tradisi sesajen akan ikut terus dalam kehidupan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com