KOMPAS.com – Ubud, Bali memang dikenal luas sebagai salah satu lokasi liburan populer bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pemandangan alamnya yang indah dan asri, serta udaranya yang sejuk hanyalah segelintir kelebihan Ubud yang dicari oleh para wisatawan.
Ubud juga banyak dikenal sebagai destinasi untuk pemulihan atau self healing.
Mengutip Kompas.com (24/11/2021), self healing adalah proses pemulihan yang dilakukan untuk menyembuhkan diri dari luka batin di masa lalu.
Luka batin yang dimaksud termasuk gangguan psikologis, trauma, pengalaman buruk atau kejadian lainnya yang memberikan dampak buruk pada kondisi emosional kita.
Popularitasnya sebagai destinasi self healing menempatkan Ubud dalam 10 besar destinasi terbaik untuk solo traveler versi Lonely Planet.
Baca juga: 4 Tempat Naik Balon Udara di Indonesia, Ada di Jakarta dan Bali
Jika berencana berkunjung ke Bali untuk self healing dan menyegarkan pikiran dari aktivitas sehari-hari, Kompas.com merangkum sejumlah destinasi tempat wisata di Ubud yang cocok untuk self healing.
Mengutip Kompas.com (23/09/2019), menurut kepercayaan Hindu, Pura Taman Saraswati merupakan sebuah bangunan yang didirikan untuk menghormati Dewi Saraswati.
Arsitektur pura ini sangat menawan dengan kolam teratai yang terawat di halamannya.
Suasananya yang tenang sangat cocok bagi pengunjung yang mencari tempat wisata di Ubud untuk self healing sekali digunakan sebagai tempat menenangkan pikiran.
Pura yang dirancang oleh I Gusti Nyoman Lempad atas perintah Pangeran Ubud Cokorda Gede Agung Sukawati ini berlokasi di Jalan Kajeng, Ubud, Gianyar, Bali.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Populer di Bali, Bisa Juga Foto Bareng Hewan
Jika sejumlah air terjun berada di tengah hutan atau pegunungan, Kanto Lampo terletak dekat dengan pemukiman.
Meski berekatan dengan tempat warga beraktivitas, Air Terjun Kanto Lampo masih tampak asri dengan air yang jernih.
Mengutip Tourism Information Center, air terjun setinggi 15 meter ini memiliki keunikan tersendiri, yakni airnya tak langsung jatuh ke sungai tapi melewati tebing berbatu lebih dulu sehingga alirannya tampak terpecah.
Baca juga: Melukat, Tradisi Umat Hindu di Bali dan Wisata Spiritual