Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/01/2022, 19:06 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum MACAN di Jakarta Barat menggelar pameran seni kontemporer modern bertajuk "Present Continuous/Sekarang Seterusnya" mulai 15 Januari 2022 hingga 15 Mei 2022 mendatang.

Lokasinya berada di AKR Tower, Jalan Perjuangan Nomor 5, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat. 

Lewat pameran ini, pengunjung bisa menyaksikan karya dari empat perupa dan dua kolektif perupa pilihan, yaitu Arifa Safura dan DJ Rencong (Banda Aceh), Mira Rizki (Bandung), Kolektif Udeido (Jayapura), Muhlis Lugis (Makassar), dan Unit Pelaksana Terrakota Daerah (Majalengka).

Baca juga:

Adapun karya yang dimuat merupakan hasil eksplorasi para seniman terhadap memori kolektif, hingga sejarah bunyi dan hubungannya dengan gagasan di lingkungan sekitar.

Ada pula karya yang mengangkat tema mitologi dan keanekaragaman hayati, tema industri kreatif yang dipimpin oleh perupa, serta tema terkait perubahan kebijakan secara nyata melalui pembangunan ekonomi mikro.

Seperti karya Sangiang Serri milik Muhlis Lugis yang lahir dari pengalaman masa kecilnya semasa hidup bersama sang nenek.

Muhlis Lugis, Makassar, Sangiang Serri Bersemayam di Lumbung         dokumentasi Museum MACAN Muhlis Lugis, Makassar, Sangiang Serri Bersemayam di Lumbung

Melalui kisah ini, Muhlis mengajak pengunjung mengingat kembali tradisi-tradisi masa kecil yang pernah dilakukan setiap hari, namun perlahan pudar ditelan zaman.

Salah satunya ritual khusus sebelum makan bagi keluarga Bugis yang sudah jarang dilakukan saat ini.

Kemudian ada pula interpretasi bunyi yang digarap dalam sebuah karya bernama Rebak Rawung Warga, oleh Mira Rizki.

Baca juga:

 

Menurut pengalaman pribadinya, Mira melihat sebuah pergeseran makna bunyi di masyarakat, yang terjadi selama masa PPKM berlangsung.

"Saya mengobservasi sebuah perubahan suasana sonik di area kelas menengah yang berdampak pada pemahaman dan pengalaman kita terhadap ruang," kata Mira lewat keterangan tertulis, pada Senin (10/1/2022).

Ia menggunakan tiang listrik sebagai elemen yang selalu dilihat oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Tiang tersebut dipasangi pengeras suara yang mengeluarkan berbagai kombinasi bunyi mulai dari suara keran air, sirene ambulans, suara patroli keamanan, hingga suara azan.

Mira Rizki, Bandung, Rebak Raung Wargadokumentasi Museum MACAN Mira Rizki, Bandung, Rebak Raung Warga

Karya berikutnya berjudul Dancing Shadow, milik Arifa Safura yang mengangkat memori kolektif dan naratif dari dua perempuan yang mengalami trauma akibat konflik di Aceh.

Salah satu perempuan memiliki ketakutan terhadap pisau, dan yang lainnya takut terhadap musik dangdut.

Baca juga: 4 Galeri Seni Amsterdam, Kota Digelarnya Belanda Vs Ukraina Euro 2020

Proyek Dancing Shadow adalah hasil kolaborasi Arifa Safura bersama DJ Rencong.

Lukisan dan sketsa dikerjakan oleh Arifa, sementara instalasi dan produksi musik dilakukan oleh DJ Rencong sendiri.

Dancing Shadow, hasil kolaborasi Arifa Safura bersama DJ Rencong yang ada di pameran Present Continuous/Sekarang Seterusnya di Museum MACAN.Dok. Museum MACAN Dancing Shadow, hasil kolaborasi Arifa Safura bersama DJ Rencong yang ada di pameran Present Continuous/Sekarang Seterusnya di Museum MACAN.

Di sisi lain, Dicky Takndare dari Kolektif Udeido, ingin menggali kembali kearifan lokal yang digunakan masyarakat Papua di masa lampau.

Di antaranya konsep hidup, keyakinan, berbagai pengetahuan tradisional, cerita rakyat, dan nyanyian-nyanyian, yang dielaborasi dengan narasi kontemporer di masa kini.

Dalam pameran "Present Continuous", Tim Kolektif Udeido mengangkat tema Transformasi Koreri, yang datang dari kepercayaan Koreri di Biak. Koreri sendiri diartikan sebagai perdamaian.

Karya terakhir datang dari Unit Pelaksana Terrakota Daerah (UPTD) Majalengka, yang menghadirkan karya Terraditionale sebagai bagian dari Babad Tanah Terrakota yang dipresentasikan dalam bentuk Hawu.

Hawu adalah sebuah tungku yang dibuat untuk membakar keramik.

Hawu menyimbolkan ibu dari 9 Jebor (pabrik genteng) di Majalengka, Jawa Barat, yang karyanya juga ditampilkan dalam pameran ini.

Dengan persiapan yang cukup panjang, yakni sejak pertengahan 2021 lalu, Museum MACAN telah menggarap pameran ini di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

"Kami rasa saat pandemi Covid-19, kami banyak berpikir ulang, bagaimana caranya mempertemukan para seniman atau perupa dengan penonton, kemudian bagaimana peran institusi dalam memfasilitasi pertemuan tersebut. Terutama pada saat transisi PPKM, berbagai keterbatasan yang kami hadapi sebagai institusi," tutur Kurator Museum MACAN Sally Texania kepada Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Travel Update
Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Travel Tips
Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Travel Update
Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Travel Update
Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

Travel Tips
India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

Travel Update
Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Travel Update
Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Travel Update
KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

Travel Update
Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Travel Update
Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

Travel Tips
Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com