Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary Seharian di Pasar Baru Jakarta Pusat, Thrifting sampai Kulineran

Kompas.com - Diperbarui 26/10/2022, 12:43 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasar Baru, kawasan perdagangan di Jakarta ini merupakan area yang bisa juga dikunjungi untuk wisata. Beragam aktivitas, mulai dari belanja, kuliner, hingga wisata religi, semua bisa dilakukan.

Pusat perbelanjaan tertua di Jakarta yang dibangun pada tahun 1820 ini berlokasi di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca juga: 8 Restoran Jakarta yang Cocok Dijadikan Tempat Dinner Romantis

Tak hanya tempat belanja aneka macam barang, ada berbagai kedai makanan kecil, tempat nongkrong, hingga area beribadah di sekitar sana.

Jadi, apa saja yang bisa dilakukan dalam satu hari di lokasi Pasar Baru? Berikut itinerary satu hari jika kamu tertarik untuk mengunjungi Pasar Baru.

Sarapan di Bakmi Gang Kelinci

Perjalanan diawali dengan sarapan di sekitar kedai atau tempat makan yang banyak tersedia di Pasar Baru, salah satunya Bakmi Gang Kelinci.

Buka setiap hari pukul 07.00 WIB, kamu bisa mencoba menu andalan rumah makan yang sudah lama dan terkenal ini. Bahkan, banyak pelanggan yang datang sejak kecil hingga kini sudah berkeluarga.

Hidangan andalan dari Bakmi Kelinci adalah bakmi ayam yang terdiri dari bakmi, ayam kecap, ayam putih, sawi rebus, dan jamur kecap. Bakminya memiliki tekstur yang baik dan bebas dari kandungan babi.

Baca juga: Bakmi Gang Kelinci yang Legendaris, Umurnya Sudah Setengah Abad

Harga bakmi dibanderol Rp 27.000 dengan kisaran harga untuk tambahan makanan pendamping Rp 11.000-Rp 16.000.

Untuk hidangan selain bakmi ada aneka olahan cumi, cah kangkung, sapo tahu, aneka masakan gurame, dan kwetiau. Kisaran harga dari Rp 20.000 hingga Rp 80.000.

Belanja di Pasar Baru

Sebagai pusat perbelanjaan tertua, ada beragam pilihan toko. Mulai dari toko sepatu, baju batik, alat musik, kerajinan tangan, alat olahraga, tekstil dan tailor, hingga warung-warung kecil yang menjual pernak-pernik, juga ada warung makanan di sana.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Dekat Masjid Istiqlal

Di pintu gerbang masuk, kamu akan langsung menemukan beberapa toko alat musik dan olahraga yang lengkap. Seperti salah satunya toko Vidi Sport and Music yang telah berdiri sejak tahun 1923.

Kemudian makin ke tengah, ada aneka toko yang didominasi oleh toko sepatu, tekstil, serta penjahit, batik, dan fesyen lainnya. Semua barang dijual dengan harga cukup terjangkau dan bersaing.

Pedagang tekstil dan tailor di Pasar BaruKompas.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Pedagang tekstil dan tailor di Pasar Baru

Salah satunya toko Batik Kencana Ungu yang menjual baju batik anak-anak, daster perempuan, hingga pakaian batik resmi dewasa seharga Rp 25.000 sampai Rp 200.000.

Pengunjung bebas memilih toko biasa atau sekelas butik, tergantung selera masing-masing.

Baca juga: Cara ke Pos Bloc Jakarta Naik TransJakarta, KRL, dan MRT

Ada juga toko tekstil dan tailor, seperti Z.A.T & Family yang telah berdiri sejak zaman Belanda. Tak hanya warga Jakarta, pelanggan dari seluruh Indonesia, termasuk Papua juga sering memesan jahitan di sana.

“Kalau udah langganan, jarak jauh bisa telepon saja untuk pemesanan. Kami layani beli kain dan jahit kelompok besar, kayak seragam ataupun perseorangan,” kata tim Marketing Management Z.A.T & Family, Dewi, kepada Kompas.com, Jumat (14/1/2022).

Thrifting barang second yang keren

Setelah puas berkeliling di area Pasar Baru, kamu bisa menuju bangunan empat lantai di dekat pintu gerbang keluar. Metro Atom Pasar Baru menawarkan aneka kosmetik dan skin care murah, alat salon, hingga perhiasan.

Tak hanya itu, salah satu yang paling dikenal dari pasar ini adalah sebagai tempat belanja baju second atau istilah populernya thrifting.

Baca juga: Menengok Klenteng Sin Tek Bio Pasar Baru, Berdiri Sejak 1698

Khusus thrifting store ada sekitar 200 toko yang semuanya berpusat di lantai tiga dan empat gedung ini.

Mulai dari pakaian perempuan casual hingga jas pria formal, semua tersedia dengan kisaran harga yang sangat murah.

Toko pakaian thrifting di lantai 3 dan 4 di Metro Atom Pasar BaruKompas.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Toko pakaian thrifting di lantai 3 dan 4 di Metro Atom Pasar Baru

Baju-baju yang dijajakan diimpor dari beberapa negara, seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat.

"Kami rata-rata jual Rp 35.000 ke bawah. Paling mahal Rp 50.000 sampai Rp 100.000, tapi jarang. Karena murah dan bergaya juga, banyak yang datang,” ujar pengelola Mega Obral Thrift store bernama Rudi.

Meski arsitekturnya sudah cukup lama, bangunan toko tetap berdiri kokoh dengan jalanan yang bagus dan bersih.

Pengunjung pun tidak perlu khawatir dengan suasana pasar karena kamu bisa nyaman berjalan-jalan menikmati aktivitas para pedagang.

Baca juga: Ide Liburan Akhir Pekan, Tur Kuliner di Pasar Baru Jakarta

Setelah sekitar dua jam berkeliling di Pasar Baru dan Metro Atom Plaza, ada gedung di seberang bernama Harco yang juga menarik untuk didatangi.

Berbeda dengan Metro Atom, Harco lebih banyak menjual alat-alat elektronik dan fotografi. Mulai dari kamera digital, analog antik, aksesori kamera, hingga jasa reparasi, semua ada.

Puas berkeliling, memasuki pukul 11.30 WIB sudah saatnya beribadah sekaligus wisata religi di area terdekat dari Pasar Baru.

Beribadah di Istiqlal dan Katedral

Sekitar 500 meter dari Pasar Baru dengan berjalan kaki tujuh menit, ada Masjid Istiqlal yang dapat menampung lebih dari 200.000 jemaah.

Selain sebagai tempat beribadah umat Islam, masjid ini juga sering digunakan untuk kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia dan aktivitas sosial, termasuk tempat wisata.

Masjid Istiqlal Jakarta Pusat Kompas.com/Ihsanuddin Masjid Istiqlal Jakarta Pusat

Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke Masjid Istiqlal, meski dengan pemandu dan tempatnya terbatas.

Masjid yang megah ini dibangun pertama kali pada 24 Agustus 1961, bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad. Arsitekturnya merupakan perpaduan Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa.

Baca juga:

Berseberangan dengan Istiqlal, berjalan kaki tiga menit menuju Gereja Katedral Jakarta. Gereja Katolik yang indah ini sebenarnya telah dibangun sejak tahun 1810.

Sempat mengalami beberapa peristiwa, gereja baru diresmikan pada 1901.

Dibangun dengan gaya neo gotik, kamu bisa beribadah sekaligus melihat Patung Kristus Raja serta Goa Maria di Katedral. Interior di dalamnya juga tidak kalah menarik dari bangunan luar.

Ada mimbar dengan gaya gotik yang dibuat Firma Te Poel dan Stoltzfus, Den Haag. Selain itu, kamu bisa menemukan 14 lukisan Jalan Salib, hingga museum berisi barang-barang penting dan bersejarah.

Mengunjungi Lapangan Banteng

Hanya tiga menit berjalan kaki dengan jarak 200 meter, kamu bisa berpindah ke Lapangan Banteng.

Penataan kembali Lapangan Banteng yang telah rampung pada 2018, membuat lapangan ini semakin cantik dan menarik untuk dikunjungi.

Sore di Lapangan Banteng.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Sore di Lapangan Banteng.

Di lapangan seluas 5,2 hektar ini, ada berbagai aktivitas yang dapat dilakukan. Seperti olahraga lari, bermain sepak bola, piknik, sampai menonton air mancur menari.

Tak hanya itu, kamu bisa berfoto-foto di beberapa spot yang menarik. Seperti di trek jogging, amphitheater, dinding kutipan, air mancur, dan area bermain anak.

Baca juga: Lapangan Banteng dari Masa ke Masa, Sebelum Monumen Pembebasan Irian Barat Berdiri Tegak

Selama perjalanan sebelum menjadi ruang terbuka dan sarana rekreasi, lapangan ini telah difungsikan menjadi beberapa tempat. Seperti lapangan sepakbola oleh orang Eropa di Batavia, lapangan untuk parade militer, dan terminal bus.

Nongkrong dan kulineran di Pos Bloc

Sore menuju malam hari, kamu bisa menghabiskan waktu di tempat terakhir yaitu Pos Bloc, sekitar 600 meter dari Lapangan Banteng.

Pos Bloc merupakan spot wisata dan kuliner terbaru di Jakarta Pusat, yang sudah dibuka untuk wisatawan sejak awal September 2021.

Tempat ini berada di gedung yang dulunya adalah Gedung Filateli Jakarta atau bekas Gedung Kantor Pos Pasar Baru.

Gedung Filateli yang saat ini menjadi Pos Bloc, area rekreasi dan kuliner Kompas.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Gedung Filateli yang saat ini menjadi Pos Bloc, area rekreasi dan kuliner

Selain tempat yang modern dan kekinian untuk nongkrong, ada berbagai aktivitas lainnya yang bisa kamu lakukan.

Baca juga: Wisata ke Pos Bloc Jakarta, Ada Apa Saja?

Seperti mencoba makanan dan minuman lezat dengan harga mulai dari Rp 20.000. Mengunjungi toko-toko produk ekraf, membeli barang antik dan photoshoot di toko Via Batavia, berfoto di spot-spot instagramable, hingga ke Mini M-Bloc Market.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Tutup hingga pukul 21.00 WIB, kamu bisa puas menikmati kuliner dan melihat suasana Jakarta pada malam hari dari area Pasar Baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com