Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dilakukan, 16 Kesalahan Mengemas Barang di Koper Saat Liburan

Kompas.com - 18/01/2022, 21:33 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

11. Tidak membawa masker cadangan

Meskipun negara atau kota asal tidak mewajibkan penggunaan masker, namun sebaiknya tetap membawa barang tersebut. Terlebih, jika kita bepergian dengan pesawat atau transportasi umum lainnya.

Jangan lupa membawa masker cadangan sebagai antisipasi, baik masker kain atau sekali pakai.

Baca juga: Rencana Budget Liburan Akhir Tahun Turis Indonesia Rata-rata Rp 5 Juta

12. Tidak membawa produk kebersihan


CEO A&E, Amra Beganovich, menyarankan untuk membawa produk kebersihan pribadi, seperti hand sanitizer, tisu, dan desinfektan. Walaupun beberapa tempat atau hotel telah memastikan implementasi protokol kesehatan ketat, namun antisipasi tersebut membuat kita merasa lebih nyaman dan aman di masa pandemi Covid-19.

“Selama pandemi, saya bahkan membawa sarung bantal serta pembersih kain untuk tempat tidur,” katanya.

Baca juga: Liburan dari Jakarta ke Surabaya Lewat Tol, Segini Tarifnya

13. Tidak membuat daftar barang bawaan 

Mengutip Travel and Leisure, kesalahan lain yang dilakukan dalam mengemas koper adalah tidak membuat daftar barang bawaan.

Penulis Just Packed, Lydia Mansel, mengatakan akar dari kesulitan saat berkemas untuk berlibur adalah karena tidak tahu apa yang harus dibawa.

“Jika tidak yakin dengan apa yang ada di ransel atau koper, atau merasa tidak membawa barang yang tepat, maka perjalanan kita bisa menderita,” ujarnya.

Tanpa daftar, barang bawaan kita bisa membawa barang berlebih atau overpackers, atau justru sebaliknya, underpackers.

Kondisi underpackers terjadi saat kita hanya mengemas beberapa item, namun ketika sampai di tempat tujuan baru menyadari barang yang dibawa ternyata kurang.

Mansel menyarankan agar kita menyusun daftar barang bawaan seminggu atau dua minggu sebelum berangkat. Waktu tersebut cukup apabila ada barang yang harus dipesan atau dibeli terlebih dahulu.

Buatlah daftar barang bawaan dibuat serinci mungkin. Untuk pakaian, misalnya, Mansel menulis pakaian yang dipakai setiap hari selama perjalanan, termasuk untuk menghadiri acara khusus seperti makan malam, pernikahan, hiking, dan sebagainya.

Baca juga: 11 Tempat Wisata di Semarang, Cocok buat Liburan Keluarga

14. Tidak menimbang barang bawaan

Ilustrasi perjalanan luar negeri di bandara. Pemerintah Hong Kong akan menangguhkan penerbangan transit selama sebulan dari sekitar 150 negara dan wilayah yang dianggap berisiko tinggi karena virus corona.FREEPIK/FABRIKASIMF Ilustrasi perjalanan luar negeri di bandara. Pemerintah Hong Kong akan menangguhkan penerbangan transit selama sebulan dari sekitar 150 negara dan wilayah yang dianggap berisiko tinggi karena virus corona.

Mengutip The Huffington Post, Travel Blogger Olivia Christine Perez menyarankan para pelancong menimbang barang bawaannya sebelum bepergian, terutama jika bepergian menggunakan pesawat.

Berat barang bawaan tersebut dapat disesuaikan dengan kapasitas bagasi di setiap maskapai serta biaya tambahan apabila beratnya melebihi ketentuan.

Untuk menghindari biaya tambahan atau masalah lain, Perez menyarankan pelancong memeriksa ulang situs maskapai terkait dengan batasan berat barang di bagasi. Apabila barang bawaan tidak melebihi ketentuan, tentunya kita bisa mengemat waktu dan biaya.

15. Tidak membawa tas laundry

Dengler menyarankan untuk membawa tas laundry sebagai tempat pakaian kotor. Kita bisa membelinya melalui toko online alih-alih menggunakan tas plastik.

“Saya mengemas tas cucian untuk pakaian kotor sebelum melakukan hal lain,” kata Dengler.

Membawa tas laundry juga mencegah kita menyatukan pakaian bersih dan kotor dalam koper.

Baca juga: Survei: Hampir 50 Persen Orang Indonesia Enggan Pergi Liburan Akhir Tahun

16. Tidak mempersiapkan kartu vaksin Covid-19

Saat ini, ada satu dokumen penting yang harus dibawa dalam perjalanan yakni bukti vaksinasi Covid-19.

Wakil Presiden dan Manajer Umum TripSavvy, Molly Fergus, menyarankan untuk menempatkan bukti vaksinasi.

Pada sejumlah negara, ukuran bukti vaksinasi ini lebih besar dari dompet, sehingga kita harus memastikan tempat aman untuk menyimpan bukti vaksinasi tersebut.

Di Indonesia, bukti vaksinasi sudah tersimpan dalam aplikasi PeduliLindungi, sehingga orang yang melakukan perjalanan dalam negeri tinggal membuka aplikasi untuk mengakses bukti vaksinasi.

Untuk itu, pastikan kita bisa dengan mudah mengakses bukti vaksinasi tersebut dengan mengunduh aplikasi.

Baca juga: Cara dan Tips Mengisi eHAC Lewat PeduliLindungi Sebagai Syarat Wajib Perjalanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com