Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2022, 21:33 WIB
Ulfa Arieza ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengemas pakaian di koper sebelum berlibur mungkin terdengar sepele. Namun, kesalahan dalam menata barang ini bisa membuat liburan berantakan.

Dalam mempersiapkan barang bawaan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, sehingga liburan menjadi sempurna. Misalnya, mengetahui informasi seputar cuaca di lokasi destinasi, kegiatan liburan, serta protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Baca juga: 10 Wisata Menarik Tangerang, Pas untuk Liburan Akhir Pekan

Kesalahan mengemas pakaian di koper

Berikut kesalahan yang masih sering dilakukan saat mengemas barang di koper sehingga liburan tak menjadi berantakan:

1. Membawa banyak barang

Mengutip Reader’s Digest, Selasa (18/01/2022), Traveler sekaligus Penulis Philatravelgirl.com, Suzanne menyarankan agar pelancong membawa barang seminimal mungkin.

“Tidak perlu membawa seluruh pakaian dan seluruh koleksi sepatu,” ujarnya.

Triknya adalah membawa pakaian yang digunakan untuk siang dan malam hari. Selain itu, pilih warna yang dapat dipadukan dengan mudah.

Biasanya, pakaian bawahan dapat digunakan lebih dari sekali. Jadi, Suzanne menyarankan membawa lebih banyak atasan yang dapat dipadukan dengan bawahan tersebut.

Baca juga: 15 Tempat Wisata Dekat Malioboro Yogyakarta untuk Liburan Murah

2. Berkemas di menit akhir

Ilustrasi koper, ilustrasi pakaian, ilustrasi baju - Pakaian yang sudah dilipat dimasukkan ke dalam koper.SHUTTERSTOCK / LStockStudio Ilustrasi koper, ilustrasi pakaian, ilustrasi baju - Pakaian yang sudah dilipat dimasukkan ke dalam koper.

Konsekuensi mengemas koper di menit akhir adalah menimbulkan perasaan panik sehingga tidak dapat berpikir jernih. Alhasil, kita seeing kali membawa barang terlalu banyak.

Penata Gaya yang berbasis di St.Louis Dacy Gillespie menyarankan, sebaiknya aktivitas berkemas dilakukan beberapa hari sebelum hari H perjalanan. Penulis situs Mindfulcloset.com ini juga menganjurkan agar kita membuat rencana perjalanan sehingga dapat menentukan barang yang akan dibawa.

3. Tidak memeriksa informasi cuaca

Kesalahan mengemas barang di koper lainnya adalah tidak memeriksa kondisi cuaca di destinasi liburan. Akibatnya, pelancong pun salah membawa baju.

Misalnya membawa celana panjang di lokasi bercuaca panas atau tidak membawa jaket di destinasi bercuaca dingin.

Baca juga: Liburan Hemat Jakarta - Bali Mulai dari Rp 170.000, Ini Panduannya

 

4. Melipat baju 

Memilih bahan pakaian tipis adalah salah satu cara packing barang bawaan yang tepat agar tak memerlukan bagasi tambahan.UNSPLASH/SARAH BROWN Memilih bahan pakaian tipis adalah salah satu cara packing barang bawaan yang tepat agar tak memerlukan bagasi tambahan.

Direktur Operasi WikiLawn, Jennifer Walden mengungkapkan bahwa menggulung baju lebih efektif ketimbang melipatnya. Dengan menggulung, lebih banyak baju yang dapat masuk ke koper.

Namun, konsekuensi dari menggulung adalah baju lebih kusut. Hal ini bisa disiasati dengan membawa baju dengan bahan yang tidak mudah kusut.

Mengutip The Huffington Post, salah satu pendiri The Vacationer, Phil Dengler, juga menyatakan hal senada. Ia mengatakan menggulung pakaian dapat memaksimalkan ruang di dalam koper.

Dengler juga menyarankan untuk menggunakan karet gelang agar pakaian yang digulung tetap kencang, rapi, dan aman.

5. Tidak memanfaatkan sepatu 

Salah satu trik mengemas koper adalah memanfaatkan ruang kosong pada sepatu. Kita bisa memasukkan barang kecil ke dalam sela kosong di sepatu, seperti aksesoris, kaos kaki, atau pakaian dalam.

Jangan lupa, bungkus barang-barang tesebut dengan plastik plastik klip (ziplock) sehingga tidak kotor atau bau.

Baca juga: Daftar Libur Long Weekend Tahun 2022, Pas untuk Rencanakan Liburan

6. Tidak memperhitungkan oleh-oleh

Belanja suvenir atau oleh-oleh tanpa perencaan berisiko membeli secara berlebih. Imbasnya, tentu bawaan kita pada perjalanan pulang bakal lebih banyak, bahkan harus menambah tas kantong.

CMO Seriously Smoked, Jeremy Owens, mengatakan dirinya harus memastikan sanggup membawa semua buah tangan tersebut sebelum membeli.

Cara menyiasati ini adalah mempersiapkan tas terpisah untuk souvenir sebelum bepergian.

“Kita harus mengurangi beberapa barang jika berat totalnya melebihi dari yang bisa kita tangani,” ujarnya.

Baca juga: Agar Tak Batal Liburan, Catat 9 Langkah Beli Tiket Online Ancol

 

7. Beli baju baru

 Ilustrasi impulsif saat berbelanja.Dok. Shutterstock Ilustrasi impulsif saat berbelanja.

Sangat wajar apabila seseorang ingin tampil menarik pada momen liburan. Namun, Gillespie menyarankan kita tidak membeli terlalu banyak baju baru saat berlibur.

“Tetap gunakan pakaian andalan yang menurut kita akan terlihat bagus ketika mengenakannya,” kata dia.

Ia mengatakan baju berbahan rajut dan denim cocok untuk pergi berlibur. Sebaliknya, bahan sutra dan linen justru mudah kusut.

Baca juga: Daftar Libur Nasional Januari sampai Juni 2022, Catat untuk Rencana Liburan

8. Satu koper untuk sendiri

Pendiri Hustle Life Jeremy Harrison menganjurkan apabila kita bepergian dengan pasangan, maka berbagilah barang bawaan dengannya. Jadi, sebagian barang kita bisa ditempatkan pada koper pasangan dan sebaliknya.

“Jika bepergian dengan pasangan, akan lebih baik untuk memasukkan setengah dari barang-barang kita ke dalam kopernya, dan sebaliknya,” jelasnya.

Tujuannya, apabila salah satu kehilangan koper maka masih memiliki setengah lainnya di koper berbeda.

Baca juga: 7 Lokasi Syuting Emily In Paris di Perancis, Bisa Jadi Tempat Liburan

9. Tidak menyimpan perlengkapan mandi dengan baik 

Perlengkapan mandi seperti sabun, sampo, obat kumur, pasta gigi, sabun muka, berpotensi bocor. Jika bocor, perlengkapan berbahan cair tersebut pastinya akan mengenai barang lain sehingga merepotkan kita.

Karenanya, Walden menyarankan agar perlengkapan mandi dimasukkan ke dalam tas atau plastik ziplock. Sebelum menutup rapat, pastikan udara di dalam kantong sudah dikeluarkan agar menghemat tempat.

10. Membuang daftar barang bawaan

ilustrasi daftar belanjaPIXABAY/MICHAELSYLVESTER ilustrasi daftar belanja

Daftar barang bawaan yang dikemas di koper sangat membantu agar kita tidak melupakan hal penting. Namun, jangan buang daftar tersebut ke tempat sampah meskipun proses mengemas koper telah selesai.

Sebaiknya, daftar barang yang akan dibawa dibuat seminggu sebelum bepergian. Sembari mencicil menata barang, cek daftar barang bawaan secara berkala hingga kita yakin semua kebutuhan sudah terbawa.

11. Tidak membawa masker cadangan

Meskipun negara atau kota asal tidak mewajibkan penggunaan masker, namun sebaiknya tetap membawa barang tersebut. Terlebih, jika kita bepergian dengan pesawat atau transportasi umum lainnya.

Jangan lupa membawa masker cadangan sebagai antisipasi, baik masker kain atau sekali pakai.

Baca juga: Rencana Budget Liburan Akhir Tahun Turis Indonesia Rata-rata Rp 5 Juta

12. Tidak membawa produk kebersihan

Menerapkan protokol kesehatan secara disiplin adalah salah satu cara mencegah penularan Covid-19 di kereta api.UNSPLASH/Tai's Capture Menerapkan protokol kesehatan secara disiplin adalah salah satu cara mencegah penularan Covid-19 di kereta api.

CEO A&E, Amra Beganovich, menyarankan untuk membawa produk kebersihan pribadi, seperti hand sanitizer, tisu, dan desinfektan. Walaupun beberapa tempat atau hotel telah memastikan implementasi protokol kesehatan ketat, namun antisipasi tersebut membuat kita merasa lebih nyaman dan aman di masa pandemi Covid-19.

“Selama pandemi, saya bahkan membawa sarung bantal serta pembersih kain untuk tempat tidur,” katanya.

Baca juga: Liburan dari Jakarta ke Surabaya Lewat Tol, Segini Tarifnya

13. Tidak membuat daftar barang bawaan 

Mengutip Travel and Leisure, kesalahan lain yang dilakukan dalam mengemas koper adalah tidak membuat daftar barang bawaan.

Penulis Just Packed, Lydia Mansel, mengatakan akar dari kesulitan saat berkemas untuk berlibur adalah karena tidak tahu apa yang harus dibawa.

“Jika tidak yakin dengan apa yang ada di ransel atau koper, atau merasa tidak membawa barang yang tepat, maka perjalanan kita bisa menderita,” ujarnya.

Tanpa daftar, barang bawaan kita bisa membawa barang berlebih atau overpackers, atau justru sebaliknya, underpackers.

Kondisi underpackers terjadi saat kita hanya mengemas beberapa item, namun ketika sampai di tempat tujuan baru menyadari barang yang dibawa ternyata kurang.

Mansel menyarankan agar kita menyusun daftar barang bawaan seminggu atau dua minggu sebelum berangkat. Waktu tersebut cukup apabila ada barang yang harus dipesan atau dibeli terlebih dahulu.

Buatlah daftar barang bawaan dibuat serinci mungkin. Untuk pakaian, misalnya, Mansel menulis pakaian yang dipakai setiap hari selama perjalanan, termasuk untuk menghadiri acara khusus seperti makan malam, pernikahan, hiking, dan sebagainya.

Baca juga: 11 Tempat Wisata di Semarang, Cocok buat Liburan Keluarga

14. Tidak menimbang barang bawaan

Ilustrasi perjalanan luar negeri di bandara. Pemerintah Hong Kong akan menangguhkan penerbangan transit selama sebulan dari sekitar 150 negara dan wilayah yang dianggap berisiko tinggi karena virus corona.FREEPIK/FABRIKASIMF Ilustrasi perjalanan luar negeri di bandara. Pemerintah Hong Kong akan menangguhkan penerbangan transit selama sebulan dari sekitar 150 negara dan wilayah yang dianggap berisiko tinggi karena virus corona.

Mengutip The Huffington Post, Travel Blogger Olivia Christine Perez menyarankan para pelancong menimbang barang bawaannya sebelum bepergian, terutama jika bepergian menggunakan pesawat.

Berat barang bawaan tersebut dapat disesuaikan dengan kapasitas bagasi di setiap maskapai serta biaya tambahan apabila beratnya melebihi ketentuan.

Untuk menghindari biaya tambahan atau masalah lain, Perez menyarankan pelancong memeriksa ulang situs maskapai terkait dengan batasan berat barang di bagasi. Apabila barang bawaan tidak melebihi ketentuan, tentunya kita bisa mengemat waktu dan biaya.

15. Tidak membawa tas laundry

Dengler menyarankan untuk membawa tas laundry sebagai tempat pakaian kotor. Kita bisa membelinya melalui toko online alih-alih menggunakan tas plastik.

“Saya mengemas tas cucian untuk pakaian kotor sebelum melakukan hal lain,” kata Dengler.

Membawa tas laundry juga mencegah kita menyatukan pakaian bersih dan kotor dalam koper.

Baca juga: Survei: Hampir 50 Persen Orang Indonesia Enggan Pergi Liburan Akhir Tahun

16. Tidak mempersiapkan kartu vaksin Covid-19

Saat ini, ada satu dokumen penting yang harus dibawa dalam perjalanan yakni bukti vaksinasi Covid-19.

Wakil Presiden dan Manajer Umum TripSavvy, Molly Fergus, menyarankan untuk menempatkan bukti vaksinasi.

Pada sejumlah negara, ukuran bukti vaksinasi ini lebih besar dari dompet, sehingga kita harus memastikan tempat aman untuk menyimpan bukti vaksinasi tersebut.

Di Indonesia, bukti vaksinasi sudah tersimpan dalam aplikasi PeduliLindungi, sehingga orang yang melakukan perjalanan dalam negeri tinggal membuka aplikasi untuk mengakses bukti vaksinasi.

Untuk itu, pastikan kita bisa dengan mudah mengakses bukti vaksinasi tersebut dengan mengunduh aplikasi.

Baca juga: Cara dan Tips Mengisi eHAC Lewat PeduliLindungi Sebagai Syarat Wajib Perjalanan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Umbul Sigedang-Kapilaler, Satu Lagi Pemandian dengan Air Sebening Kaca di Klaten

Jalan Jalan
Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Taman Nasional Terindah Ketiga di Dunia, Ternyata dari Indonesia

Travel Update
Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Tiket Kereta Diskon 25 Persen di #DiIndonesiaAja Travel Fair, Yogyakarta Jadi Favorit

Travel Update
6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

6 Tips Berkunjung ke Pantai Klotok Wonogiri, Datang Pagi

Travel Tips
Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Liburan Sekeluarga Keliling Singapura, Kini Bisa Naik Transportasi Privat

Travel Update
9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

9 Tempat Wisata di PIK 2 buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

4 Tips Berburu Promo di #DiIndonesia Aja Travel Fair 2023, Jangan Buru-buru

Travel Tips
AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

AirAsia Tunda Pindah Penerbangan Domestik ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Promo Tiket Pesawat #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, ke Bali Rp 700.000an

Travel Update
Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Harga Glamping Merbabu Park Semarang dan Fasilitasnya

Jalan Jalan
Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Mulai 1 Desember, Masuk Malaysia Wajib Isi Digital Arrival Card

Travel Update
Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Aneka Paket Wisata #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Banda Neira Rp 2,4 Jutaan

Travel Update
Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Turis Malaysia Paling Banyak ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2023

Travel Update
6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

6 Aktivitas Wisata di Merbabu Park Semarang, Bisa Glamping

Hotel Story
Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Batik Air Terbang Lagi dari Jakarta ke Banyuwangi, Tarif Rp 1,2 Jutaan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com