Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Konsep Bahagia di Beberapa Negara, Ada dari Jepang dan Swedia

Kompas.com - 24/01/2022, 14:09 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap manusia ingin bahagia, tetapi mungkin cara dan tolak ukurnya berbeda-beda. Maka, mengetahui konsep kebahagiaan orang lain mungkin bisa membantu untuk menemukannya.

Dalam konteks ini, mengetahui rahasia atau tips menjadi bahagia dari berbagai orang di seluruh dunia mungkin bisa membantu untuk mencapai kebahagiaan.

Melansir Well and Good, Helen Russel, seorang jurnalis yang telah mempelajari kebahagiaan secara global, serta menulis The Year of Living Danishly dan The Atlas of Happiness, menyebutkan adanya kebiasaan tertentu yang bisa meningkatkan kebahagiaan secara umum.

Di berbagai negara, umumnya kebahagiaan dapat dicapai melalui interaksi sosial, berolahraga di luar ruangan, dan mencari pekerjaan, sehingga keseimbangan hidup bisa tercapai.

Selain itu, ada juga beberapa cara untuk meningkatkan kebahagiaan yang lebih spesifik.

"Memahami bagaimana berbagai negara memandang kebahagiaan dapat memengaruhi cara kita berinteraksi satu sama lain ke depan," kata Helen Russel, seperti dikutip Kompas.com dari Well and Good, Minggu (23/01/2022).

Baca juga: 5 Keindahan Maluku Utara, Provinsi dengan Penduduk Paling Bahagia

Sehingga, mempelajari kebiasaan dari orang di daerah lain mungkin bisa memberi kita inspirasi mengenai arti kebahagiaan, sekaligus membantu saat berinteraksi.

Berikut Kompas.com merangkum enam konsep kebahagiaan dari sejumlah negara dunia.

1. Saudade, dari Brasil

Ilustrasi Brasil.PEXELS/VINICIUS VIEIRA FT Ilustrasi Brasil.

Dalam bahasa Portugis (Brasil), ada sesuatu yang disebut Saudade. Ini merupakan perasaan rindu, melankolis, dan nostalgia akan kebahagiaan di masa lampau atau bahkan kebahagiaan yang hanya menjadi angan.

Konsep ini sangat penting bagi budaya Brasil dan masyarakatnya, sehingga dirayakan setiap tahun pada tanggal 30 Januari dengan Hari Saudade.

Ternyata, alasan di baliknya adalah karena kesempatan untuk terhubung dengan kesedihan, dapat menjadi kunci rahasia untuk terciptanya kebahagiaan.

Sebagian besar orang akan mengalami kesenangan yang pahit di saat melihat-lihat foto lama atau mengingat kenangan seseorang yang sudah pergi.

Namun, saat-saat kesedihan yang singkat ini dapat memberikan katarsis. Sehingga, ia mendorong orang-orang yang mencari kebahagiaan salah satunya dengan cara ini.

"Kamu bisa menghabiskan waktu mengingat orang-orang yang dicintai dan merasa kehilangan, lalu berlatih menjadi sedikit lebih bersyukur untuk orang-orang yang masih ada," ujar dia.

Baca juga: Brasil Bangun Patung Yesus, Lebih Tinggi dari Rio de Janeiro

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com