Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Aktivitas di Desa Lai Chi Wo, Bisa Jelajah Hutan Bakau

Kompas.com - 24/01/2022, 15:17 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Menjelajahi kawasan pedesaan bisa memberikan pengalaman tersendiri bagi orang-orang yang gemar menjelajah, termasuk menelusuri pedesaan di negara lain.

Di Hong Kong, misalnya, ada satu pedesaan besar bernama Lai Chi Wo yang punya sejumlah kekayaan budaya dan sejarah untuk dipelajari.

Ini adalah salah satu pemukiman pedesaan tertua dan terbesar yang berada di timur laut Wilayah Baru Hong Kong.

Desa Hakka ini sebelumnya sempat dihuni lebih dari 1.000 penduduk, namun terjadi penurunan populasi besar-besaran pada 1960-an.

Meski begitu, dalam beberapa tahun terakhir, penduduknya mulai kembali untuk menghidupkan kembali desa yang menjadi bagian dari Geopark Global UNESCO Hong Kong ini.

Lai Chi Wo kini menjadi destinasi yang cukup populer bagi wisatawan, terutama yang tertarik pada ekowisata.

"Dalam beberapa tahun terakhir, penduduk berdatangan kembali karena saat ini desa sedang revitalisasi," ucap Olivia, pemandu tur virtual Hong Kong Tourism Board bertajuk Wellness in Hong Kong yang dihadiri Kompas.com, Kamis (20/01/2022).

"Saat ini, penduduk banyak menanam buah-buahan dan sayuran, meski sebelumnya aktivitas pertanian juga sempat ditinggalkan."

Baca juga: Menelusuri Sudut-sudut Nyeni di West Kowloon Hong Kong, Bisa Ditempuh dengan Jalan Kaki

Di masa pandemi, perjalanan ke luar negeri memang sulit dilakukan. Masing-masing negara juga memiliki aturan pembatasan yang perlu dipatuhi.

Meski begitu, tak ada salahnya memasukkan Lai Chi Wo ke dalam bucket list liburan untuk dikunjungi jika situasi sudah kembali kondusif.

Kompas.com merangkum sejumlah aktivitas yang bisa kamu lakukan jika berkunjung ke Lai Chi Wo.

Aktivitas di Lai Chi Wo

Lai Chi Wo memiliki sejumlah destinasi yang bisa dikunjungi. Bagi kamu yang suka mempelajari secara mendalam tentang budaya di suatu daerah, tempat ini cocok buatmu.

Berikut beberapa aktivitas di Lai Chi Wo yang bisa kamu lakukan ketika mengunjungi kawasan ini:

1. Mengunjungi Lai Chi Wo Cultural Hub

Lai Chi Wo Cultural Hub.DOK HONG KONG TOURISM BOARD Lai Chi Wo Cultural Hub.

Lai Chi Wo menjadi model revitalisasi pedesaan di Hong Kong. Pencapaian ini telah diakui oleh UNESCO dan tercatat di Lai Chi Wo Cultural Hub.

Menurut Olivia, memahami tentang sejarah lokal sekaligus membantu meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai di desa tersebut, khususnya pada penduduk setempat.

Menurut Meiling, yang juga pemandu tur virtual ini, jika kamu pertama kali mengunjungi Lai Chi Wo, disarankan untuk mampir ke Lai Chi Wo Cultural Hub terlebih dahulu.

Dengan begitu, kamu bisa mempelajari terlebih dahulu tentang sejarah apa saja yang tersimpan di desa tersebut.

"Saya sarankan untuk first timer pergi ke Lai Chi Wo Cultural Hub dulu untuk memahami sejarah di balik tempat yang luar biasa ini."

"Kalau terlewat, kamu mungkin bakal menyesal," tuturnya.

Baca juga: Wisata Ke Hong Kong, Perhatikan Dulu 5 Hal ini

2. Menjelajahi Hutan Fung Shui

Hutan Fung Shui, Lai Chi Wo.DOK HONG KONG TOURISM BOARD Hutan Fung Shui, Lai Chi Wo.

Rumah-rumah tradisional Hakka di Lai Chi Wo dikelilingi oleh kawasan hutan lebat yang disebut hutan Fung Shui.

Penduduk desa menanam pohon sesuai dengan filosofi feng shui, yakni hidup selaras dengan alam.

Ini diharapkan mampu membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi desa mereka.

Pemandu tur virtual lainnya dalam tur virtual ini, Ryan Leung menjelaskan, hutan ini adalah rumah bagi lebih dari 100 spesies tanaman asli.

Ada beberapa pohon kuno "aneh", termasuk Pohon Hollow yang berusia seabad dan punya banyak lubang di tengah batangnya, Kamper Lima Jari raksasa, dan Strangler Fig.

"Pohon-pohon ini baik untuk aspek fisik maupun emosional. Secara praktik, pohon bisa membantu menahan angin kencang, mencegah bencana, seperti longsor dan erosi tanah."

"Sementara untuk aspek emosional sesuai dengan filosofi penduduk tentang hidup selaras dengan alam. Kayu diyakini dapat membawa keberuntungan," kata Ryan.

Baca juga: Distrik Tertua di Hong Kong Ini Penuh Karya Seni Instagrammable

3. Mencicipi makanan dan kopi lokal

Ilustrasi kue dengan dekorasi bunga yang dapat dimakan (edible flower).TANGKAP LAYAR TUR VIRTUAL HKTB Ilustrasi kue dengan dekorasi bunga yang dapat dimakan (edible flower).

Seiring dengan perpindahan penduduk besar-besaran pada 1960-an, aktivitas bertani mulai ditinggalkan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, penduduk yang kembali ke desa ini menghidupkan kembali aktivitas tersebut.

Untuk itu, banyak sajian di Lai Chi Wo yang menyertakan bahan-bahan berupa buah dan sayuran segar.

Di sana, kita juga bisa menemukan toko dan kios yang menjajakan berbagai hidangan Hakka, seperti asam asin dan telur dadar dengan lobak yang diawetkan, pangsit, dan bubur ayam.

Kita juga bisa mencicipi kue-kue dengan dekorasi bunga yang bisa dimakan (edible flowers), yang tampilannya begitu cantik.

"Hidangan di sini banyak menggunakan bahan-bahan segar," ucap Meiling.

Penyuka kopi juga bisa mengunjungi perkebunan buah kopi. Hal ini menjadi spesial mengingat secara umum, Hong Kong tidak punya lahan dengan ketinggian dan suhu yang pas untuk menumbuhkan biji-biji kopi.

Baca juga: 8 Hal Menarik Wong Tai Sin Temple di Hong Kong, Ramal Pakai Stik Bambu

4. Mampir ke hutan bakau

White-flowered Derris BoardwalkDOK HONG KONG TOURISM BOARD White-flowered Derris Boardwalk

Hutan bakau di Lai Chi Wo adalah salah satu lahan basah air tawar terbesar di Hong Kong dan paling beragam secara biologis.

Jika mampir ke kawasan bakau ini, kamu bisa menemui delapan spesies bakau asli Hong Kong, termasuk Pesisir Heritiera (Heritiera littoralis) yang bisa tumbuh hingga 15 meter.

Spesies ini dapat tumbuh subur di lingkungan basah dan licin, seperti di kawasan bakau ini.

"Akarnya yang besar membantu spesies ini berpegangan pada tanah dan mencegah terkena gelombang," ucap Ryan.

Tak jauh dari kawasan bakau, kamu bakal melihat tanaman merambat raksasa mirip ular piton yang saling bersilangan di tanah.

Beberapa tanaman menggantung dari pohon dan membentuk lengkungan. Ini adalah Derris alborubra yang berbunga putih, semak pemanjat yang punya diameter batang hingga 30 sentimeter (cm).

Untuk tumbuh hingga ukuran seperti saat ini, butuh waktu hingga ratusan tahun.

Area ini adalah rumah bagi sekitar 112 spesies serangga air tawar dan merupakan habitat penting dari berbagai jenis hewan, seperti kupu-kupu dan berbagai jenis burung yang dilindungi.

Baca juga: Trem Ikonik di Hong Kong Ini Sukses Cetak Rekor Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com