Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2022, 17:05 WIB

KOMPAS.com - Siapa yang tidak mengenal Gedung Sarinah? Sebagian besar warga Jakarta mungkin sudah akrab dengan pusat perbelanjaan tertua di Ibu Kota ini.

Meski legendaris, ada beberapa fakta Gedung Sarinah dan obyek di sekitarnya yang relatif belum banyak diketahui orang.

Fakta-fakta menarik ini Kompas.com dapatkan saat berpartisipasi dalam Jakarta Walking Tour rute Thamrin bersama Jakarta Good Guide sebagai penyelenggara.

Baca juga: Dibuka Maret 2022, Ada Apa Saja di Gedung Sarinah yang Baru?

Sebelum kembali mengunjungi gedung yang rencananya akan dibuka Maret 2022, coba simak dulu beberapa faktanya.

1. Pusat perbelanjaan pertama dan tertua di Indonesia

Sarinah merupakan properti multifungsi yang terdiri dari pusat perbelanjaan dan perkantoran. Gedung setinggi 74 meter ini dirancang berisi 15 lantai.

Pembangunannya dimulai pada tahun 1962 dan diresmikan empat tahun kemudian oleh Presiden pertama RI, Soekarno.

"PT Sarinah (Persero) dibentuk pada 1962. Rencana awalnya untuk tempat perbelanjaan delegasi Asian Games IV. Namun, ternyata belum terbangun. Akhirnya baru bisa selesai dan diresmikan Agustus 1966," kata Tour Guide Jakarta Walking Tour Farid, Minggu (23/1/2022).

Baca juga: Terapkan Prinsip Berkelanjutan, Gedung Sarinah Bakal Jadi Green Building

Sudah lebih dari 50 tahun berdiri, Sarinah menjadi pusat perbelanjaan sekaligus pencakar langit pertama di Indonesia yang sudah mengalami beberapa perbaikan.

2. Sarinah, nama pengasuh Bung Karno

Konon, Sarinah berasal dari nama pengasuh Soekarno saat menghabiskan masa kecil di Jawa Timur. Apa alasan hingga namanya diabadikan sebagai pusat perbelanjaan?

Menurut Soekarno, pengasuhnya memiliki karakter dan jiwa yang besar. Ia juga mendapat pesan dari Sarinah, yaitu:

"Orang pertama yang harus kamu sayangi adalah ibumu, dan kedua adalah rakyatmu," seperti disampaikan Farid.

Baca juga: Sosok di Balik Nama Gedung Sarinah, Perempuan “Kecil” yang Punya Andil Besar di Hidup Soekarno

Selain kekaguman, pesan ini menjadi salah satu faktor pendorong yang kuat bagi Soekarno untuk mengabadikan nama beliau.

Bukti keberadaan Sarinah dapat ditemukan pada makam miliknya di Tulungagung pada tahun 1958.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+