Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pramuwisata Hadapi Pandemi, dari Alih Profesi hingga Adaptasi

Kompas.com - 26/01/2022, 06:33 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Beradaptasi di tengah pandemi dengan teknologi

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah HPI DKI Jakarta, Indra Diwangkara, mengatakan bahwa pandemi membuat pramuwisata melakukan sejumlah penyesuaian.

Para pelaku pariwisata tersebut mau tidak mau harus "melek" teknologi agar bisa bertahan pada periode yang menantang ini. 

"Yang tidak biasa 'pegang' laptop, harus pakai laptop. Yang tidak bisa virtual, harus virtual. Yang tadinya hanya guiding (memandu), harus bisa juga (jadi) content creator supaya beradaptasi. Kita harus menyesuaikan apa yang memungkinkan saat ini," kata Indra.

Baca juga:

Sejumlah pramuwisata, lanjutnya, juga mengunjungi obyek wisata dan desa wisata. Mereka membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat melalui live di media sosial, di antaranya Facebook dan Instagram, untuk menarik minat pembeli.

Ia harap semua pramuwisata di Indonesia bisa melakukan hal tersebut sebagai salah satu cara untuk bertahan pada masa pandemi.

Ilustrasi virtual tour.DOK. SHUTTERSTOCK Ilustrasi virtual tour.

Sang Putu menyikapi dua tahun periode pandemi sebagai momen untuk refleksi dan evaluasi. 

"Kadang-kadang orang melihat (pandemi sebagai) musibah, tapi bagi kami membawa berkah dalam konteks intelektualitas," tuturnya. 

Pihaknya bekerja sama dengan penyedia jasa wisata Atourin untuk belajar membuat konten tur virtual (virtual tour).

Sebagi informasi, tur virtual adalah jalan-jalan atau berwisata secara virtual dengan pemandu. 

Baca juga: Cerita Perajin di Desa Wisata Arborek Raja Ampat yang Terdampak Pandemi

Menurutnya, upaya tersebut berhasil lantaran ada pramuwisata yang bisa mengadakan tur virtual bertema gunung dengan peserta dari 13 negara. 

"Kami beradaptasi di sana. Intinya kami ingin naik kelas, (enggak) semata-mata bekerja lapangan dan menghapal. Kami ingin sesuatu yang (membuat) martabat naik lah dari pekerja jadi profesional," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com