KOMPAS.com – Tahun Baru Imlek adalah sebuah perayaan yang sangat meriah bagi masyarakat keturunan Tionghoa yang tersebar ke segala penjuru dunia.
Dalam merayakan Imlek, setiap negara memiliki budaya masing-masing. Meski ada yang serupa, tetap tidak ada yang benar-benar sama hingga 100 persen.
Seperti halnya perayaan Imlek di China dan Indonesia. Ada perbedaan yang disesuaikan dengan budaya masyarakat sempat maupun kebiasaan.
Baca juga: 5 Wisata Jakarta yang Pas Dikunjungi Saat Imlek, Banyak Hiburan Menarik Khas China
Perayaan Imlek biasanya berlangsung kurang lebih 15 hari dengan diisi berbagai tradisi berbeda tiap harinya, dikutip dari Kompaspedia, Minggu (30/1/2022).
Menjelang Imlek salah satu tradisi di Indonesia adalah rumah-rumah orang keturunan Tionghoa dibersihkan dan dicat.
Kemudian berbagai dekorasi yang didominasi warna merah akan dipasang di sejumlah area rumah, dekorasi dipasang untuk mengungkapkan kebahagiaan.
Hiasan berupa tulisan juga dipasang sebagai sebuah ungkapan syukur. Tulisan yang dipasang biasanya adalah Su Kwi Peng Ah” yang artinya selama empat musim tetap selamat.
Ada juga tulisan Ngo Ho Lim Mui yang artinya lima rezeki menunggu di depan pintu dan kata-kata soal kemakmuran lainnya.
Baca juga: Kelenteng Sam Poo Kong Semarang: Sejarah, Tiket Masuk, dan Perayaan Imlek
Ketika malam Tahun Baru, biasanya seluruh anggota keluarga berkumpul untuk makan malam bersama dan mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek.
Perayaan Imlek di Indonesia juga identik dengan pembagian amplop merah berisi uang atau angpo kepada sanak saudara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.