Triskaidekaphobia adalah ketakutan yang parah terhadap angka 13. Sebagai fobia, ketakutan ini lebih dari sekadar ketidaknyamanan ringan.
Orang yang mengalami fobia menunjukkan gejala kecemasan akut ketika mereka menemukan atau menghadapi obyek ketakutan mereka.
Gejalanya bisa meliputi mual, muntah, kesulitan bernapas, detak jantung cepat, berkeringat, dan perasaan panik.
Baca juga: Jangan Lupakan 6 Hal Ini Saat Menginap bersama Bayi di Hotel
Menghilangkan lantai 13 di hotel bisa jadi menyelamatkan pelanggan yang mungkin menderita gangguan ini dari ketidaknyamanan berada di elevator dengan lantai 13 atau memiliki kamar di lantai 13.
Selain fobia, angka 13 juga identik dengan sebuah takhayul. Berdasarkan pengetahuan umum, ketakutan akan angka 13 berasal dari salah satu teks tertulis dari Kode Hammurabi.
Cerita berlanjut bahwa para penulis kode meninggalkan hukum ke-13 dalam daftar, tapi daftar tersebut tidak memiliki nomor.
Meskipun demikian, ketakutan terhadap angka 13 memang muncul, angka 13 mungkin dianggap kurang baik dalam agama-agama pendahulu.
Ada yang bilang Loki adalah dewa Norse ke-13. Yudas adalah orang ke-13 yang mengikuti perjamuan terakhir, tapi takhayul itu tidak mencolok sampai abad ke-17.
Area utama di hotel untuk membuktikan jika angka 13 dihilangkan adalah di tombol elevator atau tangga.
Seringkali tidak ada angka 13 di tombol elevator. Hotel tidak menghilangkan lantai 13, tetapi memberi label atau nama lantai secara berbeda.
Menurut perusahaan Otis Elevator, sekitar 85 persen tombol elevator menghilangkan angka 13.
Kebiasaan menghilangkan lantai 13 di hotel-hotel tinggi sebenarnya adalah kebiasaan yang relatif baru.
Itu karena gedung pencakar langit tidak muncul sampai tahun 1885. Bahkan kemudian, gedung pencakar langit pertama, yakni gedung asuransi rumah hanya memiliki 12 lantai.
Tradisi menghilangkan angka 13, tampaknya telah dimulai karena para kritikus percaya bahwa gedung pencakar langit setinggi itu akan menimbulkan sesuatu hal yang menyeramkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.