Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 04/02/2022, 09:09 WIB

SALATIGA, KOMPAS.com - Makanan berbahan baku tempe selama ini biasanya dimasak dengan cara digoreng, orek, atau dicampur dengan bahan lain.

Namun, di tangan warga Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, bernama Umi Jamilah, tempe diolah menjadi makanan kekinian hingga menjadi ikon desa wisata andalan Kota Salatiga itu.

Semua berawal dari tahun 2015 saat Tingkir Lor ditetapkan menjadi desa wisata. Umi yang menyewakan rumahnya menjadi homestay sering ditanya para tamu mengenai penganan khas untuk oleh-oleh.

Baca juga: Salatiga Masuk Nominasi Kota Ramah Sepeda, Punya Jalur Sepeda untuk Keliling Kota

"Kalau oleh-oleh Salatiga memang sudah banyak dikenang, seperti enting-enting gepuk, tapi yang khas Tingkir Lor belum ada (saat itu)," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (3/2/2022).

Saat itu, dia memikirkan penganan yang khas dan bisa menjadi andalan Tingkir Lor. Umi yang melihat banyak tetangganya menjadi pembuat tempe, bermaksud mengolah makanan berbahan kedelai tersebut. Ia lalu mencari referensi, hingga membuat tempe cokelat.

Tempe cokelat yang diproduksi sejak 2016 tersebut memiliki empat rasa. Ada tempe cokelat rasa original, cokelat tempe putih, cokelat tempe susu, dan cokelat tempe green tea. Harga jualnya Rp 6.000 per bungkus.

Setelah produk tempe cokelat bisa diterima oleh tamu di Desa Wisata Tingkir Lor, dia mulai memproduksi makanan olahan lain berbahan baku tempe.

"Ada rolade tempe, tempe bakso, gembus bakso, dan lain-lain. Bentuknya frozen food, sehingga awet," paparnya.

Bolen tempe sedang booming

Umi mengungkapkan, kreasi lain yang sedang booming saat ini adalah bolen tempe. Satu paket isi lima bolen, harganya Rp 12.000. Rasa yang tersedia original dan cokelat.

Menurut Umi, bolen tempe bisa dikatakan sebagai karya asli, sehingga dia akan mengajukan produk tersebut untuk memperoleh hak paten.

Dia menjelaskan, proses pembuatan bolen tempe tidak terlalu sulit. Rasa tempe tidak terlalu terasa karena dibuat selai. Rasanya menjadi unik, tetapi tidak meninggalkan khasnya tempe.

Baca juga: Kampung Singkong Argowiyoto Salatiga, Surganya Pencinta Olahan Singkong

Proses pembuatan makanan olahan tempe yang unik, lanjutnya, menarik masyarakat untuk belajar secara langsung. Beberapa siswa sekolah secara berkala mendatangi.

"Hari ini ada siswa taman kanak-kanak yang belajar membuat cokelat tempe, mulai dari proses pencairan, pencetakan, dan pengemasan," kata Umi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+