Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Internasional Dibuka, Pelaku Pariwisata Bali Siap Patuhi Prokes

Kompas.com - 05/02/2022, 09:09 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar kembali dibuka pada Kamis (4/2/2022), ditandai dengan mendaratnya pesawat Garuda Indonesia dari Jepang. Sejumlah pihak pelaku pariwisata menyambut hal ini dengan positif.

Setelah beberapa bulan sepi oleh kehadiran wisatawan mancanegara, pelaku industri pariwisata seolah mendapat angin segar dari diterapkannya kebijakan tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Badung, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya.

"Kami tentu sangat apresiasi dan mendukung pemerintah untuk membuka kembali perjalanan internasional, khususnya ke Bali karena sesuai harapan kami yang sering menyampaikan aspirasi kepada pemerintah pusat," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Proses Kedatangan Turis Asing di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Senada dengan Ketua PHRI Badung, kelompok Asita (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) Bali juga menyambut baik kabar ini.

"Asita sangat menyambut baik re-opening border internasional ini. Berbagai kemudahanan seperti regulasi visa dipermudah dan karantina pakai bubble, ini merupakan sesuatu yang menarik wisatawan untuk berlibur ke Bali," ujar Ketua ASITA Bali, I Putu Winastra.

Persiapan pelaku industri pariwisata di Bali

Menyambut wisatawan mancanegara yang kembali datang saat situasi pandemi, para pelaku industri pariwisata juga telah mempersiapkan diri.

"Kami sudah sangat siap. Paket-paket promosi dan perjalanan wisata sudah kita buat. Cuma karena di awal ada kebijakan lima hotel untuk bubble, kami menyesuaikan," tutur Winastra.

Ia melanjutkan, pada lima hari pertama pihaknya akan memakai hotel yang ditetapkan pemerintah, baru kemudian menawarkan paket-paket yang anggota Asita miliki yang sudah tersertifikasi CHSE.

Pelaku pariwisata yang tergabung sebagai anggota Asita juga selalu diperingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Turis Asing yang ke Bali Boleh Kunjungi Tempat Wisata di Daerah Lain

Tak jauh berbeda, pihak PHRI mengatakan bahwa mereka siap menerima wisatawan mancanegara dengan protokol kesehatan ketat.

"Kami menyiapkan 62 hotel bersertifikasi CHSE untuk karantina. Sekarang kan lima hari, hari keempat mereka harus swab PCR lagi. Kalau negatif, baru boleh bepergian ke tempat lain," jelas Rai.

Tak hanya itu, mereka juga melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, di antaranya rumah sakit dan satgas provinsi, sehingga persiapan dinilai sudah cukup matang.

Ilustrasi wisata ke Bali.PEXELS/DARREN LAWRENCE Ilustrasi wisata ke Bali.

Bahkan untuk rencana mitigasi, Rai menambahkan bahwa Pemerintah Bali telah menyiapkan 60 rumah sakit dan 25 tempat untuk tes swab.

Menurutnya, pembukaan penerbangan internasional kali ini dapat menjadi sarana latihan yang tepat menjelang pelaksanaan G20 mendatang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com