Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Internasional Dibuka, Pelaku Pariwisata Bali Siap Patuhi Prokes

Kompas.com - 05/02/2022, 09:09 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

"Saat ini momentum untuk uji coba. Apalagi nanti menjelang G20, biar kita bisa lebih siap," ujar dia.

Kasus Omicron dan kebijakan penerbangan internasional

Kendati varian Omicron sedang meningkat di Indonesia, keduanya optimis bahwa Bali bersedia menjalankan protokol kesehatan secara disiplin.

"Karena Bali sudah sangat siap, khususnya terkait karantina. Ada 62 hotel kami siapkan yang sudah tersertifikasi CHSE," tutur Rai.

Menurut dia, Bali juga sudah siap dari segi vaksin. Pemberian vaksin pertama 103 persen, vaksin kedua mencapai 95 persen. Kemudian vaksin ketiga sudah mulai dan diprioritaskan kepada orang-orang pelaku pariwisata.

Baca juga: 6 Turis Asal Jepang Akan Tiba di Bali, Ini Syarat Wisata dan Alurnya

"Omicron sedang meningkat, ini memang sudah diprediksi. Tapi di Bali fatality rate-nya sangat kecil. Hanya satu orang, itu karena ada komorbid. Herd immunity juga sudah terbentuk," tutur Rai.

Menurut dia, Bali merupakan provinsi yang sektor pariwisatanya terdampak paling parah selama pandemi, dibanding provinsi-provinsi lain. Kebijakan penerbangan internasional dianggap menjadi kabar baik yang mampu mendorong pertumbuhan positif.

"Sebelumnya, kami berterima kasih karena Bali mengalami peningkatan setelah dibantu kedatangan wisatawan domestik, dan memberikan kontribusi percepatan pemulihan di Bali," ujar Rai. 

Sementara itu, Winastra dari Asita menyatakan bahwa pembukaan awal ini dapat mendorong aturan-aturan bagi negara lainnya. 

"Pembukaan ini memberikan optimisme bagi pelaku pariwisata Bali. Kalau di Asita, kami mempunyai target market yang musimnya berbeda-beda. Misalnya Eropa, mereka biasanya baru mulai bepergian di musim panas, artinya Juni, Juli, Agustus, Desember," tutur dia

Ia berharap pada puncak liburan musim panas tersebut, regulasi karantina dan sebagainya sudah tidak ada. 

Baca juga: Bali Destinasi Terpopuler Asia dan Keempat Dunia Versi TripAdvisor

Tak hanya itu, sebagai pihak pelaku pariwisata yang mendukung pergerakan roda ekonomi kembali berjalan, ada komitmen penuh untuk taat peraturan. 

"Kami dari pelaku pariwisata siap dan berkomitmen. We will take part in responsibility, in case ada cluster baru. Kalau ada pelanggaran misalnya, ya kami siap untuk di-lockdown hotelnya. Ini komitmen dan integritas kami," tukas Rai. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com