Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMAN 19 Jakarta, Perjalanan THHK dan Etnis Tionghoa dalam Pendidikan

Kompas.com - 06/02/2022, 12:43 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

Menurutnya, Belanda pada saat itu mengizinkan sekolah tersebut berdiri dengan syarat selain menggunakan bahasa Mandarin, juga memakai bahasa Belanda.

Sekolah yang dimulai dengan 32 siswa ini menjadi sekolah swasta modern pertama di Hindia Belanda.

Pada perkembangan selanjutnya, sekolah THHK yang berlokasi di Jalan Patekoan ini disebut menjadi Pa Hua.

Melansir Kompas.com, pengamat budaya Tionghoa peranakan David Kwa menyebutkan bahwa awalnya THHK menempati bangunan arsitektur Tionghoa beratap "ekor walet" lengkap dengan sepasang batu singa di depannya.

Lalu pada tahun 1942, mengutip laman alumni SMAN 19 Jakarta, gedung ini pernah menjadi camp tawanan perang oleh tentara Jepang dan hanya diizinkan untuk pembukaan Sekolah Dasar (SD).

Setelah tentara Jepang menyerah pada tahun 1945, SD, SMP, dan SMA dibuka kembali secara lengkap.

Namun, pada 1952, karena dianggap terlalu sempit dan tidak memadai, maka bangunan bersejarah itu dihancurkan dan di atasnya dibangun gedung bertingkat.

Pasca peristiwa G30S 1965, sekolah ini ditutup karena dianggap berafiliasi dengan Badan Permusjawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki).

"Lalu kemudian diambil alih oleh pemerintah dan dijadikan SMAN XIX, nama lainnya Cap Kau. Jadi dulu dikenalnya dengan SMA Cap Kau, artinya 19. Kalau kenapa disebut 19, belum ada informasinya," kata Hans.

Baca juga:

Sejauh pemantauan Kompas.com, Minggu (30/01/2022), terlihat beberapa sekolah yang berada dalam satu area ini, di antaranya TK Perniagaan, SDN Tambora, SMPN 63, dan SMAN 19. 

Sayangnya, peserta tur tidak diperkenankan masuk ke lapangan di balik gedung utama karena ditutup akibat pandemi. 

Dengan sejarah tersebut, bangunan SMAN 19 yang masih kokoh menjadi saksi bisu perjalanan pergerakan pendidikan etnis Tionghoa di Batavia hingga kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com