Suasana Malioboro yang berubah bukan satu-satunya hal yang menjadi perhatian masyarakat terkait relokasi PKL.
Hal lain yang juga disoroti adalah relokasi yang terkesan minim persiapan.
Febriansyah Tri Prasetyo (28), misalnya, memahami jika proses relokasi akan selalu memunculkan pro dan kontra. Namun, relokasi PKL Malioboro ini menurutnya terlihat kurang persiapan dan sosialisasi.
Ini terlihat misalnya dari kondisi Teras Malioboro 1 dan 2 yang tampak kurang layak dan ini sempat disorot oleh berbagai media.
Meski belum sempat berkunjung ke lokasi baru PKL, tapi Febri menyimaknya dari pemberitaan dan cerita dari teman.
"Dari Pemkot/Pemprov kesannya juga kurang persiapan dan sosialisasi. Kondisi Teras 1 dan Teras 2, dari beberapa pemberitaan juga kurang proper," ucapnya.
Laki-laki yang 23 tahun tinggal di barat Pasar Ngasem itu mengkhawatirkan, jika tidak dipersiapkan dengan baik, situasi ini bakal membuat para pedagang sepi pembeli ke depannya.
"Menurutku awalnya, mungkin, bakal ada yg dateng ke sana, tapi lama-lama akan sepi," lanjut Febri.
Baca juga:
Senada, Linda juga melihat relokasi PKL Malioboro terkesan terburu-buru.
Padahal, kata dia, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang sempat mengungkapkan sudah ingin melakukan relokasi sejak 18 tahun lalu.
"Kalau dari belasan tahun lalu Sultan sudah punya rencana mindah PKL, harusnya pemerintah DIY sudah punya gambaran matang buat relokasi ini. Sekarang kan kesannya kayak belum siap, belum matang," ungkapnya.
Sempat mengecek ke lokasi baru PKL, Linda melihat luas lapak juga terlalu kecil untuk diisi para pedagang dan pengunjung.
Apalagi, salah satu protokol kesehatan pandemi Covid-19 adalah menjaga jarak dan tidak berkerumun.
Selain itu, baik Teras Malioboro 2 (yang masih shelter sementara) maupun 1 juga sempat diberitakan bocor saat diterpa hujan deras.
"Kayak enggak siap pembangunannya, perencanannya gimana kok enggak matang. Itu yang aku sayangkan," tutur Linda.
Baca juga: PKL Malioboro Nekat Berjualan hingga 8 Februari, Gerobak Akan Ditertibkan