Patung berwarna hijau kebiruan ini dibuat menggunakan material khusus yang diklaim tahan terhadap cuaca.
Pasalnya, kata Nuarta, patung akan diletakkan dekat dengan laut. Menggunakan material logam biasa akan membuatnya lebih cepat berkarat.
"Jadi kami pakai rangkanya stainless steel dengan tipe anti karat ada kode khususnya. Dibungkus tembaga, kami lapisi lagi dengan kuningan," ujarnya.
Baca juga: 8 Oleh-oleh Khas Mandalika, Bisa Dibeli Saat Nonton MotoGP 2022
Sementara, bentuk motornya merupakan kendaraan rancangan anak bangsa yang sering dipakai oleh Jokowi.
"Bentuknya motor buatan anak bangsa yang custom itu, kita tiru bentuknya. Saya mengira ini karena Pak Jokowi bangga dan menghargai karya-karya anak muda yang lokal," lanjut dia.
Nyoman Nuarta menambahkan, base dari patung akan dibuat setinggi kurang lebih tiga meter, agar patungnya tidak terlihat terlalu kecil.
Patung Jokowi naik motor diharapkan dapat menjadi pelengkap keindahan alam Mandalika.
Nuarta menilai, penting agar semua orang ikut mengenalkan Mandalika ke dunia internasional agar dikenal lebih luas.
Sirkuit Mandalika, lanjut dia, adalah salah satu upaya mengenalkan Mandalika ke cakupan yang lebih luas.
"Alamnya juga sangat bagus kan, supaya lengkap, kita tambahkan karya manusia,” kata Nuarta.
Selain sirkuit, karya berupa gambaran Presiden Republik Indonesia sedang naik motor juga bisa menjadi daya tarik orang yang berkunjung, misalnya untuk berfoto.
“Apalagi terus yang naik motornya presiden, barangkali orang ingin selfie di patung itu,” lanjut dia.
Baca juga: 5 Fakta Garuda Wisnu Kencana di Bali, Salah Satu Patung Tertinggi Dunia
Nuarta mengatakan, tugas seniman adalah untuk membantu suatu daerah agar lebih dikenal dengan caranya masing-masing.
Namun, ia mengingatkan agar sumber daya manudia juga tak dilupakan.
“Jadi gini, alamnya sudah canggih, ada karya seni bagus, restorannya bagus, hotelnya bagus, tapi kalau manusianya tidak paham dengan pariwisata kan susah. Jadi peningkatan di samping hardware, tentu peningkatan SDM. Bagaimana cara melayani tamu supaya tamu balik lagi,” tukas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.