Adapun saat ini, aplikasi tersebut baru mencantumkan desa-desa wisata yang dikelola BUM Desa, BUM Desa Bersama, atau BUM Desa yang bekerja sama dengan pihak ketiga.
Aplikasi ini rencananya juga akan dipaparkan dalam forum Business 20 (B20), yang ada dalam rangkaian kegiatan G20 sebagai salah satu aktivitas digitalisasi desa.
Apalagi, lanjut Halim, meski baru diluncurkan, terdeteksi ada sejumlah pengunduh yang berasal dari negara lain.
Diharapkan aplikasi ini bisa membantu mengenalkan desa-desa wisata Indonesia ke lingkup global.
"Targetnya semakin banyak yang download, buka, dan tahu. Semakin banyak yang tahu, semakin banyak yang berkunjung ke desa wisata yang disukai."
"Ini akan memberi nilai tambah kepada desa wisata kita, bagaimana kita bisa membantu desa wisata untuk go international," tutur Halim.
Baca juga: