Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
NAWA CAHAYA

3 Fakta Unik Gua Jomblang, Cahaya Surga di Perut Bumi

Kompas.com - 14/02/2022, 18:02 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sheila Respati

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah Anda menyaksikan unggahan foto cahaya vertikal di sebuah gua dengan siluet pria tengah berdiri di atas batu granit?

Penggemar fotografi menyebut sinar terang berwarna putih kelabu itu dengan istilah "cahaya ilahi". Cahaya yang indah seolah turun langsung dari surga ke perut bumi. Sementara, dalam istilah fisika, cahaya itu disebut ray of light.

Salah satu destinasi wisata yang menyuguhkan pemandangan apik tersebut adalah Gua Jomblang di Jetis Wetan, Pacarejo, Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Gua Jomblang merupakan salah satu dari sekian banyak gua yang terdapat di kawasan batuan kapur Gunung Sewu. Gua vertikal bertipe collapse doline (cekungan) ini memiliki kedalaman 60 meter.

Baca juga: Dari Sabang sampai Ende, Berikut 9 Destinasi Wisata yang Bisa Dipotret saat Gelap dengan Smartphone

Pesona cahaya di Gua Jomblang berhasil diabadikan realme Indonesia dan National Geographic Indonesia dalam program bertajuk Nawa Cahaya: Capture The Unique Lights in Indonesia. Nawa Cahaya berasal dari bahasa Sanskerta yang bermakna sembilan cahaya.

Fotografer National Geographic Indonesia, Dwi Oblo, memotret fenomena “cahaya ilahi” dari Gua Jomblang dalam kondisi minim cahaya atau low-light berbekal kamera smartphone teranyar realme, yakni realme 9 Pro+.

Berikut tiga fakta menarik dan unik dari Gua Jomblang.

1. Terbentuk akibat tanah amblas ribuan tahun lalu

Gua Jomblang terbentuk akibat tanah dan vegetasi yang amblas ke dasar bumi pada ribuan tahun lalu.

Baca juga: Danau Semayang, Habitat Pesut Mahakam yang Nyaris Punah

Reruntuhan tersebut membentuk sinkhole atau sumuran yang dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng.

Pembentukan secara alami itu membuat unik Gua Jomblang. Pasalnya, di dalam gua terdapat mulut gua seluas mencapai 50 meter. Tak heran, warga sekitar menyebutnya dengan nama Luweng Jomblang.

2. Cahaya ilahi hanya muncul satu jam

Penampakan cahaya ilahi di Gua Jomblang hanya muncul sekali pada pukul 11.00-12.00 WIB. Di luar waktu tersebut, pengunjung tidak bisa mendapatkan cahaya ilahi.

Saat berbincang dengan Kompas.com secara virtual, Senin (7/2/2022), Dwi mengatakan bahwa setiap pengunjung hanya diberi waktu antara 1-1,5 jam oleh pihak pengelola untuk menyusuri gua.

Baca juga: Dua Ponsel Misterius Realme Siap Masuk Indonesia, Realme 9 Pro?

Oleh karena itu, pilih waktu yang pas sesuai dengan momen penampakan cahaya ilahi yang hanya satu jam

Dwi menambahkan, untuk mendapatkan hasil jepretan ray of light yang apik dengan menggunakan smartphone realme 9 Pro+, ia menggunakan mode night shoot.

"Dengan mode night shoot saja, hasilnya sangat bagus. Dalam memotret ray of light, saya menerapkan dua cara, yaitu disokong tripod dan tidak. Namun, hasil keduanya sama-sama bagus. Tanpa tripod pun hasilnya tidak goyang atau ngeblur," terangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com