Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Negara yang Larang Perayaan Hari Valentine, Ada Indonesia

Kompas.com - 14/02/2022, 20:08 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari setiap tahunnya biasanya dirayakan oleh para pasangan yang sedang berbahagia. 

Saat Hari Valentine tiba, ada banyak orang yang mempersiapkan hadiah untuk orang terkasih, entah pasangan, keluarga maupun teman.  

Kebanyakan hadiah di Hari Valentine yang populer adalah coklat, bunga hingga hadiah mewah lainnya. 

Baca juga: 7 Tradisi Unik Hari Valentine, Ada yang Berikan Sendok Cinta

Meski perayaan ini terkenal dan hampir seluruh dunia merayakannya, ternyata ada sejumlah negara di dunia yang melarang adanya perayaan Hari Valentine, berikut daftarnya, dikutip dari Travel Awaits, Senin (14/2/2022). 

1. Arab Saudi

Arab Saudi adalah negara islam dan memiliki Mekkah sebagai kota yang suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Banyak pekerja asing yang ada bekerja di Arab Saudi. Namun, mereka dilarang merayakan Hari Valentine

Aktivis sayap kanan India Bajrang Dal membakar patung yang melambangkan Hari Valentine selama protes di Hyderabad, India, Sabtu, 12 Februari 2022. AP PHOTO/MAHESH KUMAR A Aktivis sayap kanan India Bajrang Dal membakar patung yang melambangkan Hari Valentine selama protes di Hyderabad, India, Sabtu, 12 Februari 2022.

Ketika tiba tanggal 14 Februari, barang – barang yang berhubungan dengan perayaan Valentine, seperti mawar merah dilarang dijual.

Baca juga: 8 Museum Aneh di Dunia, Ada Museum Patah Hati

Polisi agama atau disebut juga pejabat komisi kebajikan dan pencegahan kejahatan akan berpatroli di jalan saat Hari Valentine tiba. Mereka menyita apa pun barang yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Hari Valentine. 

Kemudian, bagi siapa yang ketahuan merayakannya bisa mendapat hukuman. Polisi agama tak pandang bulu. Semua bisa terkena hukuman, entah itu penduduk lokal maupun orang asing.

2. Uzbekistan

Uzbekistan adalah negara yang baru mendapatkan kemerdekaan setelah Uni Soviet bubar. Negara ini merdeka pada 1991. Meski Uzbekistan termasuk sebagai negara sekuler, tapi mayoritas penduduknya beragama Islam. 

Sebenarnya, negara ini sudah selama bertahun-tahun membebaskan penduduknya untuk merayakan Hari Valentine. 

Matahari terbit di Pegunungan Qurama, Uzbekistan Matahari terbit di Pegunungan Qurama, Uzbekistan

Namun, itu semua berubah sejak 2012. Pemerintah setempat memadang bahwa pengaruh asing akan berdampak buruk. 

Oleh karena itu, Ministry of Education’s Department of Enlightenment and the Promotion mengeluarkan larangan mengenai perayaan hari libur asing. 

Sejak saat itu, tidak ada perayaan asing, seperti valentine. Mereka lebih memilih memberikan promosi kepada pahlawan nasional mereka.

Baca juga: 20 Maskapai Terbaik Dunia Versi World Airline Awards, Ada Garuda Indonesia

Babur, Kaisar Mughal dan keturunan Genghis Khan yang berulang tahun pada 14 Februari mendapat perayaan resmi. 

Sebenarnya perayaan Hari Valentine tidak dilarang secara langsung. Namun, tidak disarankan untuk diperingati karena ada Hari Babur. 

3. Iran

Sebagai negara dari Timur Tengah yang luas dan kaya, Republik Islam Iran memang diperintah oleh banyak ulama. Sejak tahun 2011, pemerintah Iran tidak memperbolehkan adanya produksi barang atau hadiah yang berkaitan dengan Hari Valentine. 

Ilustrasi Iran - Sebuah masjid yang terletak di kaki Gunung Damavand.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Iran - Sebuah masjid yang terletak di kaki Gunung Damavand.

Promosi apa pun yang berhubungan dengan perayaan kasih sayang yang romantis, dianggap sebagai penyebaran budaya barat. Di Iran juga melarang pasangan yang belum resmi menikah untuk saling berhubungan atau bergaul.

Meski tak ada perayaan Hari Valentine, Iran memberikan perayaan pengganti dengan festival kuno Mehrgan.

Baca juga: Ini Paspor Paling Langka di Dunia yang Tak Bisa Dibeli dengan Uang

Perayaan itu ada di Iran sebelum masuknya Islam. Mehr sendiri bisa diartikan sebagai persahabatan, cinta, atau kasih sayang.

4. Indonesia

Negara kepulauan yang terletak di antara Samudara Hindia dan Pasifik ini bukanlah negara Islam. Namun, mayoritas penduduknya memang muslim. 

Sebenarnya, di Indonesia tidak ada yang namanya udang-undang yang melarang perayaan Hari Valentine. Namun, beberapa wilayah melarang adanya valentine, salah satunya adalah Aceh. 

Tangkapan kamera jarak pandang udara Jakarta di kawasan Monas, Jakarta Pusat Rabu (17/2/2021) pukul 09.02 WIBKOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Tangkapan kamera jarak pandang udara Jakarta di kawasan Monas, Jakarta Pusat Rabu (17/2/2021) pukul 09.02 WIB

Bahkan, dulu ada keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa Hari Valentine bertentangan dengan budaya dan ajaran Islam.

 Baca juga: 10 Negara dengan Tingkat Kejahatan Tertinggi di Dunia

Meski begitu, hingga saat ini perayaan Hari Valentine masih diadakan dan tentunya populer juga di kalangan anak muda. Di Jakarta, mereka masih merayakan secara terbuka.

5. Malaysia

Malaysia dengan penduduk muslim sekitar 60 persen juga melarang perayaan Hari Valentine sejak 2005. Departemen Pengembangan Islam Malaysia menganggap Valentine bisa menimbulkan efek negatif, seperti aborsi hingga konsumsi alkohol. 

Ilustrasi Kuala Lumpur, Malaysia.UNSPLASH/Esmonde Yong Ilustrasi Kuala Lumpur, Malaysia.

Demi melakukan pencegahan yang akan menimbulkan bencana kerusakan moral di kalangan pemudanya, perayaan seperti ini dilarang. 

 Baca juga: Latar Attack on Titan Ternyata Terinspirasi dari Tempat Ini di Dunia Nyata

Bahkan, ada kampanye anti-Hari Valentine tahunan untuk memperkuat pandangan tersebut. Jadi siapa pun yang berani merayakannya di Malaysia bisa dihukum, termasuk ditangkap.

6. Pakistan

Pakistan adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar kedua di dunia. Tak mengherankan jika pemerintah melarang perayaan Hari Valentine, khususnya selama beberapa tahun terakhir ini. 

Saat perayaan Valentine mulai populer di kalangan penduduknya, banyak partai agama yang melakukan demo anti-Valentine. 

Penjual bunga Pakistan memajang bunga mawar segar jelang Hari Valentine, di Islamabad, Pakistan, Minggu, 13 Februari 2022. 
AP PHOTO/RAHMAT GUL Penjual bunga Pakistan memajang bunga mawar segar jelang Hari Valentine, di Islamabad, Pakistan, Minggu, 13 Februari 2022.

Pada akhirnya, ada seorang warga bernama Abdul Waheed yang mengajukan petisi secara langsung ke Pengadilan Tinggi Islamabad soal pelarangan valentine. 

Petisi soal perayaan Valentine itu dikabulkan pengadilan dan Valentine pun dilarang dirayakan, termasuk promosinya di media apa pun.

Perlu diketahui juga bahwa sebagian warga Pakistan tidak setuju dengan pelarangan valentine. Penjual bunga tentunya akan mendapatkan banyak keuntungan saat valentine. Para mahasiswa juga merasa keberatan dengan keputusan itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com