Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2022, 20:31 WIB

KOMPAS.com - Jelang pengoperasian jalur kereta api lintas Cibatu-Garut, Direktur Jenderal Perkeretaapian melakukan peninjauan kesiapan pengoperasian pada Minggu (13/2/2022).

Peninjauan itu dilakukan dalam rangka uji coba prasarana yang dijadwalkan berlangsung pada 12-19 Februari 2022.

Adapun rangkaian kegiatan pengujian ini merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian guna memastikan keselamatan dan kelaikoperasian jalur, bangunan, maupun fasilitas operasi kereta api.

Baca juga: Naik Kereta Garut-Cibatu Gratis selama Masa Uji Coba

“Saat ini proses safety assessment masih terus dilakukan oleh tim keselamatan dan pengujian kami untuk memastikan keselamatan operasional jalur dan bangunan di sepanjang lintas ini,” kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri, lewat siaran pers yang Kompas.com terima, Minggu (13/2/2022).

Ia melanjutkan bahwa, hasil safety assessment yang telah dilakukan timnya menghasilkan catatan yang perlu ditindaklanjuti pihak operator.

“Kami ingin memastikan tindak lanjut dari temuan tim kami, sekaligus memantau hasil uji coba yang sudah dilakukan oleh pihak operator pada Jumat kemarin,” ujar Zulkifri.

Baca juga: 6 Pesona Papandayan, Gunung Api Ramah Pendaki di Barat Daya Garut

Kegiatan uji coba yang dimaksud oleh Zulfikri adalah kegiatan uji coba prasarana yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) pada Jumat (11/02).

Jalannya uji coba prasarana jalur KA Cibatu-Garut

Dalam laporannya, Direktur Operasional PT Kereta Api Indonesia (Persero) Heru Kuswanto menjelaskan, kegiatan uji coba prasarana tersebut berlangsung dengan lancar.

“Pada kegiatan uji coba kemarin, kami menurunkan sarana berupa satu lokomotif CC 206, 4 kereta K3, dan satu kereta KMP3 dengan berat total 290 ton untuk memastikan kapabilitas dan kesiapan prasarana,” kata Heru.

Setelah rangkaian uji coba prasarana selesai, jalur kereta api lintas Cibatu-Garut akan memasuki tahap trial and run.

Warga berebut berfoto bersama lokomotif kereta yang baru tiba di Stasiun Garut Kamis (23/001/2020) usai lokomotof melakukan ujicoba rel Cibatu-GarutKOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG Warga berebut berfoto bersama lokomotif kereta yang baru tiba di Stasiun Garut Kamis (23/001/2020) usai lokomotof melakukan ujicoba rel Cibatu-Garut

Pada tahap trial and run, jalur kereta api lintas Cibatu-Garut akan diuji coba menggunakan sarana berisi penumpang terbatas.

“Kegiatan uji coba terbatas ini merupakan kelanjutan dari kegiatan uji coba tanpa penumpang yang sedang berlangsung, sekaligus untuk menguji hasil tindak lanjut dari temuan yang sudah disampaikan sebelumnya,” kata Zulfikri.

Baca juga: Rute Tercepat Menuju Desa Wisata Saung Ciburial dari Terminal Garut

Lebih lanjut, ia menjelaskan, apabila seluruh rangkaian pengujian berjalan lancar tanpa hambatan, maka tahapan operasional secara komersial untuk masyarakat umum dapat segera dilakukan.

“Kami mendapat masukan dari Bupati Garut bahwa pengoperasian jalur ini sudah sangat ditunggu oleh masyarakat Garut. Oleh sebab itu kami sangat berharap rangkaian uji coba ini dapat berlangsung dengan lancar sehingga masyarakat dapat segera memanfaatkan jalur ini untuk mengakses layanan kereta api tujuan Bandung maupun Jakarta,” lanjut Zulfikri.

Reaktivasi jalur KA Cibatu-Garut

Reaktivasi lintas Cibatu - Garut sepanjang 19,063 kilometer ini dilaksanakan sesuai rencana tata ruang dan rencana pembangunan (RT/RWN, RIPN 2030).

Reaktivasi juga didukung Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 50 Tahun 2020 tentang Penugasan kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum Lintas Cibatu – Garut.

Ribuan warga menyambut kedatangan kereta inspeksi 4 di Stasiun Garut saat ujicoba aktivasi rel kereta api Garut-Cibatu yang dilakukan oleh Direktur PT KAI Edi Sukmoro bersama Bupati Garut Rudy Gunawan, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman serta Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah bersama para pejabat di Pemkab Garut, Rabu (19/02/2020)KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG Ribuan warga menyambut kedatangan kereta inspeksi 4 di Stasiun Garut saat ujicoba aktivasi rel kereta api Garut-Cibatu yang dilakukan oleh Direktur PT KAI Edi Sukmoro bersama Bupati Garut Rudy Gunawan, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman serta Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah bersama para pejabat di Pemkab Garut, Rabu (19/02/2020)

Disamping itu, reaktivasi jalur ini sudah dirasa perlu untuk segera dioperasikan, guna mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten (KSPK) Garut.

Oleh sebab itu, saat pengoperasiannya nanti, konektivitas intermoda dari dan ke stasiun-stasiun KA Cibatu-Cikajang menjadi salah satu hal penting yang akan diperhatikan untuk mengoptimalkan potensi pariwisata di kawasan tersebut.

Baca juga: Cibatu, Charlie Chaplin, dan Kereta Api

Zulfikri berpesan kepada seluruh stakeholder dan masyarakat di Kabupaten Garut dan sekitarnya untuk mendukung rencana pengoperasian jalur ini.

“Kami juga berharap agar masyarakat dapat bersabar untuk menunggu hingga seluruh rangkaian uji coba ini dapat diselesaikan karena bagaimanapun kami ingin memastikan aspek safety dari operasional jalur ini nantinya,” tandas Zulfikri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ada Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali, Catat 5 Penting Ini

Ada Aturan Baru untuk Turis Asing di Bali, Catat 5 Penting Ini

Travel Update
Kunjungan Wisman ke Sulsel 69 Persen pada April 2023

Kunjungan Wisman ke Sulsel 69 Persen pada April 2023

Travel Update
Nyulo, Aktivitas Berburu Hewan Laut Saat Malam Hari di  Belitung

Nyulo, Aktivitas Berburu Hewan Laut Saat Malam Hari di Belitung

Jalan Jalan
Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Kompleks Taman Dadaha di Tasikmalaya Akan Direvitalisasi Jadi Wisata Baru

Travel Update
INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

INDOFEST 2023 Dikunjungi Lebih dari 48.000 Orang, Lampaui Target Awal

Travel Update
Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Sejarah Idul Adha, Mengapa Disebut Lebaran Haji dan Kurban?

Jalan Jalan
Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Bali Terbitkan Aturan Baru untuk Turis Asing, Cegah Pelanggaran Terulang

Travel Update
5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

5 Tips Diving di Desa Wisata Welora, Perhatikan Bulan Terbaik

Travel Tips
Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Bukit Porong Labuan Bajo Kembangkan Wisata Tematik, Ada Tarian Adat hingga Falsafah Berkebun

Travel Update
Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Padukuhan di Tepi DIY Ini Berada di Dasar Lembah Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Desa Wisata Welora di Maluku Barat Daya, Punya Spot Selam Keren yang Digemari Turis Asing

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Larangan Mendaki Gunung di Bali, Menparekraf: Sedang Diklarifikasi

Travel Update
6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

6 Tempat Beli Oleh-oleh Haji dan Umrah di Jakarta 

Jalan Jalan
Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Mengapa Air Berkah untuk Waisak Diambil di Umbul Jumprit?

Jalan Jalan
Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Larangan Mendaki Gunung di Bali Akan Dibuat Jadi Perda

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+