Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Sebut Menyimpang, Stigma Gunung Kemukus sebagai Tempat Ritual Seks

Kompas.com - 17/02/2022, 12:03 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Kemukus banyak dikenal sebagai tempat tempat ritual dengan praktik seks terselubung. Namun, stigma tersebut perlahan hilang karena kini tempat tersebut menjadi destinasi wisata Instagramable yang cocok untuk dikunjungi keluarga.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno turut mengomentari tempat yang selesai direvitalisasi pada 2021 tersebut.

Sejak awal, kata dia, pelabelan dan praktik wisata seks di gunung yang berlokasi di Sragen, Jawa Tengah ini memang merupakan penyimpangan.

Menurutnya, revitalisasi adalah salah satu cara untuk mendukung upaya menghapus stigma negatif di tempat wisata Gunung Kemukus, sekaligus mengembalikan narasi positif tempat tersebut sebagai tujuan wisata religi.

"Pelabelan dan praktik wisata seks di Gunung Kemukus merupakan penyimpangan, karena sejak awal destinasi itu kental dengan daya tarik wisata religi," ujar Sandiaga saat Weekly Press Briefing secara virtual, Senin (14/02/2022).

Baca juga:

Harapannya, dengan dukungan pihak-pihak mulai dari pemerintah pusat, daerah, serta masyarakat, penyimpangan ini dapat terselesaikan.

"Revitalisasi tersebut kini menjadikan Gunung Kemukus sebagai destinasi yang aman, nyaman, berkualitas, dan juga berkelanjutan," tegas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Untuk ke depannya, Kemenparekraf bersama pihak-pihak terkait akan terus berupaya memperkuat potensi dan pengembangan wisata serta ekonomi kreatif di Gunung Kemukus.

Di antaranya dilakukan dengan meningkatkan kompetensi SDM, penataan destinasi dan sentra ekonomi kreatif, serta membangun narasi positif pengembangan pemasaran.

Sehingga, ke depannya pariwisata dan ekonomi kreatif di Gunung Kemukus, khususnya melalui konsep wisata religi, dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat.

"Kemenparekraf akan terus memperkuat potensi dan pengembangan wisata dan ekonomi kreatif di Gunung Kemukus secara 360 derajat. Mulai dari kompetensi SDM, penataan destinasi dan sentra ekonomi kreatif, serta tidak kalah penting adalah narasi dan pengembangan pemasaran," ujarnya.

Baca juga: Gunung Kemukus, Kini Tempat Wisata Instagramable yang Ramai Pengunjung

Suasana di wisata Gunung Kemukus Sragen yang ramai pada akhir pekan.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Suasana di wisata Gunung Kemukus Sragen yang ramai pada akhir pekan.

Tidak ada ritual seks dalam cerita hidup Pangeran Samudera

Melansir Kompas.com (10/2/2022), Gunung Kemukus santer diceritakan sebagai tempat ritual seks terselubung guna mendapatkan kekayaan.

Padahal, kenyataannya stigma ini timbul akibat pembelokan makna yang sengaja dilakukan oknum tertentu, berkaitan dengan sejarah hidup Pangeran Samudera.

Menurut Guru Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Profesor Bani Sudardi, rumor ini merupakan salah satu bentuk interpretasi dan pergeseran makna.

Baca juga: Desa Wisata Sangiran di Sragen Punya Situs Sejarah yang Diakui UNESCO

Kabarnya, Pangeran Samudra pernah mengajarkan bahwa jika hendak mencari Tuhan, hendaklah seseorang datang seperti mengunjungi kekasihnya.

Namun orang-orang justru menginterpretasikan pesan itu dengan "berkasih-kasihan". Padahal maksud pangeran Samudra ialah, jika ingin bersatu dengan Tuhan, maka kita datang kepada Tuhan seperti mendatangi kekasih.

Bani melanjutkan, rumor Pangeran Samudra mengajarkan melakukan seks bebas seperti itu sangat jauh dari kebenaran. Padahal, ia adalah seorang ulama yang mendapat ajaran langsung dari Sunan Kalijaga.

Baca juga: Itinerary 1 Hari di Pekalongan Jawa Tengah, Wisata Alam dan Glamping

Sementara, menurut laporan pemantauan lapangan yang dilakukan Kompas.com (5/2/2022), kini area wisata Gunung Kemukus ramai didatangi wisatawan pascarenovasi.

Dengan tiket masuk Rp 5.000, wisatawan dapat berfoto-foto di area semacem dek yang dihiasi lampu-lampu taman di tepi sungai.

Tak hanya itu, banyak juga wisatawan yang sekedar berjalan-jalan, duduk-duduk, menikmati jajanan, bermain skuter, bahkan sampai menggelar tikar di sana. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com