Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
NAWA CAHAYA

Memotret Keabadian Kayangan Api di Bojonegoro, Api Abadi yang Sudah Ada sejak Zaman Majapahit

Kompas.com - 18/02/2022, 14:09 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – "Tak ada yang abadi di dunia ini, semua akan ada masanya untuk meredup". Itulah ungkapan atau istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan kerapuhan dunia beserta segenap entitas yang ada di dalamnya.

Namun, istilah tersebut bisa jadi tak berlaku untuk api yang berada di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Mungkin, tak ada yang percaya jika hanya mendengarnya. Akan tetapi, jika menyaksikannya secara langsung, semua keraguan tersebut akan sirna seketika.

Untuk diketahui, api abadi yang dinamakan sebagai Kayangan Api tersebut tak pernah padam sekalipun diguyur oleh aliran hujan deras.

Baca juga: Menelusuri Spot Instagramable di Kawah Putih Ciwidey

Padahal, menurut hukum fisika, api akan padam bila terkena air dalam jumlah tertentu lantaran kandungan zat yang ada di dalamnya, yaitu panas dan oksigen, menjadi terpisah.

Meski begitu, melalui analisis berdasarkan ilmu yang sama, api abadi tersebut terjadi berkat faktor geologi.

Pada sumber api tersebut, terdapat zona lemah atau rekahan yang mengeluarkan semburan gas. Gas alam itu secara tak sengaja tersulut api sehingga menyebabkan zat itu terus menyala.

Sejak zaman Majapahit

Api Kayangan diyakini telah berpijar dalam kurun waktu yang sangat lama, yakni dari zaman Kerajaan Majapahit. Di zaman itu, api tersebut kerap digunakan sebagai tempat pertapaan oleh seorang bernama Mbah Kriyo Kusumo.

Menurut legenda setempat, api tersebut muncul setelah Mbah Kriyo pulang dari tempat pertapaan. Kala itu, ia membawa sebuah api dari tengah hutan dan langsung menyalakannya di dekat tempatnya bertapa, yakni di lokasi Api Kayangan saat ini.

Tak hanya bertapa, di lokasi tersebut, Mbah Kriyo juga kerap membuat pusaka berupa keris. Adapun salah satu pusakanya yang terkenal adalah Keris Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo.

Berkat itu, Mbah Kriyo diangkat menjadi Empu Majapahit dan diberi gelar Empu Kriya Kusuma atau dikenal sebagai Empu Supa.

Baca juga: Dari Sabang sampai Ende, Berikut 9 Destinasi Wisata yang Bisa Dipotret saat Gelap dengan Smartphone

Di era modern, lokasi dari api tersebut juga kerap digunakan oleh penduduk setempat untuk berdoa ataupun melakukan berbagai upacara penting.

Bahkan, pada hari-hari tertentu seperti Jumat Pahing, lokasi api tersebut kerap didatangi banyak orang untuk maksud tertentu. Sebut saja, mengirimkan doa agar usahanya lancar, dapat jodoh, mendapat kedudukan, hingga mendapatkan pusaka.

Selain itu, Api Kayangan kini juga telah menjadi salah satu obyek wisata unggulan Kabupaten Bojonegoro yang banyak dikunjungi wisatawan.

Selain karena keunikannya, destinasi wisata Kayangan Api yang berlokasi di tengah kawasan hutan lindung yang rimbun sehingga cocok dijadikan sebagai tempat berwisata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com