Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Labuan Bajo Diimbau Buat Paket Wisata yang Kreatif

Kompas.com - 21/02/2022, 20:08 WIB
Nansianus Taris,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), melalui Direktorat Destinasi Pariwisata, kembali menyelenggarakan webinar desa wisata tahun 2022, pada Kamis (17/02/2022).

Webinar bertema "Mengimplementasikan Kreativitas dalam Pengemasan Paket Wisata Unggulan Desa" itu berlangsung melalui platform Zoom. 

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina, menjelaskan, webinar tersebut bertujuan agar para penggiat desa wisata dan pihak pengelola mampu mengemas paket wisata secara lebih kreatif, dengan tetap mempertahankan keunikan dan orisinalitas produk.

Baca juga:

Ia mengajak peserta webinar untuk mengambil poin-poin penting dari para narasumber, sehingga mampu mengemas paket wisata di desanya dengan lebih kreatif. 

"Ini adalah webinar pertama kita pada tahun 2022. Tema hari ini mengajak kita semua untuk bersama-sama mengemas produk wisata di desa dengan lebih kreatif lagi karena tahun 2022 bisa dibilang sebagai tahun menuju rebound pascapandemi. Jadi kita berharap pada tahun ini, aktivitas wisata sudah bisa dibuka seperti sedia kala, sehingga akan ada aktivitas wisata lagi," jelas Shana dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (20/2/2022).

Foto dirilis Minggu (4/7/2021), memperlihatkan foto udara Pantai Merah alias Pink Beach di Nusa Tenggara Timur. ANTARA FOTO/RIVAN AWAL LINGGA Foto dirilis Minggu (4/7/2021), memperlihatkan foto udara Pantai Merah alias Pink Beach di Nusa Tenggara Timur.

Ia melanjutkan, desa wisata menjadi salah satu pilihan lantaran tren berwisata saat ini tidak lagi berkelompok dalam jumlah banyak, tetapi dalam kelompok kecil.

Tahun ini, lanjutnya, desa wisata masih menjadi salah satu program unggulan BPOLBF dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). 

Hal tersebut karena desa wisata adalah salah satu pendorong peningkatan ekonomi masyarakat di desa dengan berbasis lingkungan.

Baca juga:

Desa wisata masih menjadi program unggulan BPOLBF dan Kemenparekraf, terutama dengan adanya konsep blue, green, dan circular economy.

Berbagai sumber daya yang ada di desa bisa dimanfaatkan untuk perputaran ekonomi setempat, tanpa harus merusak lingkungan, salah satunya dengan pengelolaan sampah untuk pelestarian lingkungan dan mengurangi emisi karbon.

"Jadi nanti harapannya semua paket wisata itu bisa dikemas sebaik mungkin. Sehingga di wisatawan bisa pulang membawa suvenir dan ilmu baru dari storytelling teman-teman di desa wisata," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com