JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 45 persen atau 7.978 kamar dari total 23.889 kamar hotel dan akomodasi lainnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih kosong jelang perhelatan MotoGP Mandalika, Maret mendatang.
Ini didapatkan dari data terbaru yang dihimpun oleh Dinas Pariwisata NTB.
Adapun keberadaan kamar tersebut tersebar di seluruh daratan NTB, mulai dari Gili Tramena, Mandalika, Sembalun, hingga Senaru, yang mencakup hotel-hotel berbintang, vila, homestay, bungalow, desa wisata, dan hotel melati.
Padahal, sejumlah pemberitaan dan masyarakat belakangan ini membincangkan akomodasi di Lombok yang penuh jelang MotoGP.
Kepala Dinpar NTB Yusron Hadi menduga ada tiga hal yang menyebabkan tidak ratanya pengisian kamar penginapan di NTB.
Pertama, kurangnya informasi di tengah masyarakat akan keberadaan kamar-kamar tersebut.
"Barangkali masyarakat belum mengetahui kalau ternyata ada kamar-kamar ini yang belum terjual atau belum terisi. Nah, menjadi tugas kita untuk mempublikasikan hotel-hotel berikut jumlah kamarnya yang belum terisi," jelas Yusron kepada Kompas.com, Selasa (22/02/2022).
Oleh sebab itu, kini pihaknya tengah berupaya mempublikasikan dan mempromosikan kamar yang belum terisi ini, terutama di kalangan para pelaku usaha agen perjalanan.
"Kami akan undang travel agent dan para pelaku usaha desa wisata, untuk membantu pemasarannya, mungkin akan kami hubungkan dengan Traveloka dan Reddoorz," imbuhnya.
Baca juga:
Kemungkinan kedua adalah karena masih adanya anggapan bahwa wilayah di luar Mandalika masih sulit diakses.
Padahal, menurutnya, antar-daerah di Lombok bisa dijangkau dengan waktu sekitar 1-1,5 jam saja.
"Masyarakat anggap itu jauh, padahal kalau kita lihat kondisi yang ada, di Lombok ini tidak ada yang jauh, paling jaraknya 1-1,5 jam," kata Yusron.
Ia menambahkan, sarana transportasi yang cukup memadai dari masing-masing daerah menuju lokasi penyelenggaraan MotoGP Mandalika nanti telah tersedia berkat bantuan Kementerian Perhubungan.
"Saya rasa untuk sarana transportasi kita sangat memadai. Kementerian perhubungan juga akan turut membantu sarana transportasi ke semua titik konsentrasi penginapan, agar aksesibilitasnya bagus," katanya.
Ia menambahkan, Kemenhub melalui DAMRI juga telah mengalokasikan sekitar 40 minibus di Gili Tramena untuk melayani rute lingkar Lombok, seperti dari Mandalika ke Mataram, Senggigi, Sembalun, dan lainnya.
Jumlah minibus tersebut dikabarkan akan terus bertambah, guna menjawab kekhawatiran masyarakat akan transportasi nantinya.
Baca juga:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.