Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Jika Dapat Kamar Hotel di Atas Lantai 4, Ini Sebabnya

Kompas.com - 23/02/2022, 17:39 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber The Sun,FEMA

KOMPAS.com - Ketika memesan kamar hotel, banyak orang yang tak terlalu memedulikan letak kamarnya. Termasuk di lantai berapa kamar mereka terletak.

Lain kali, jika memesan kamar hotel, sebaiknya kamu berhati-hati jika mendapat kamar di atas lantai empat. Mengapa demikian?

Pakar risiko perjalanan sekaligus CEO TRIP Group (The Travel Risk & Incident Prevention), Lloyd Figgins mengatakan bahwa salah satu hal yang jarang diperhatikan adalah potensi kebakaran.

"Hal terbesar yang sering diabaikan adalah risiko kebakaran," ujarnya, seperti dikutip Kompas.com dari Sun Online Travel, Rabu (23/02/2022).

Baca juga:

Ia menambahkan, ketika tiba di hotel, kita berada di sebuah bangunan yang lingkungannya belum kita kenal dengan baik.

Maka ketika kebakaran terjadi, kita belum tentu tahu di mana letak pintu keluar darurat, bagaimana cara keluar yang aman, dan alternatif jika pintu keluar darurat itu tak bisa digunakan.

Menginap di lantai yang tidak terlalu tinggi juga meminimalisasi kepanikan dan risiko yang terjadi pada keadaan darurat.

"Pastikan lebih memilih antara lantai dua hingga empat hotel karena tangga para pemadam kebakaran jarang bisa mencapai lantai di atas itu," tuturnya.

Ilustrasi kamar hotel.PEXELS/MW STUDIO Ilustrasi kamar hotel.

Kendati demikian, di lantai mana pun kita menginap, sebaiknya lakukan tindakan pencegahan untuk mengantisipasi risiko bencana seperti kebakaran.

Figgins menyarankan untuk selalu menghitung jumlah kamar yang berada di antara kamar kita dan tangga darurat.

Dengan demikian, saat situasi darurat terjadi, kita sudah tahu perkiraan jarak dari kamar ke tangga darurat.

Badan Penanggulangan Bencan Federal (FEMA) juga menganjurkan hal serupa. Hal lainnya yang dapat dilakukan tamu hotel untuk sebagai antisipasi kebakaran saat menginap antara lain:

  • Memilih hotel atau penginapan yang memiliki alarm asap terprogram dan sistem penyiraman api otomatis di setiap kamar.
  • Membaca rencana evakuasi yang tertera pada setiap kamar secara rinci.
  • Mencari tahu dua pintu keluar darurat yang terdekat dari kamar kita.
  • Menemukan alat pemadam kebakaran di lantai tempat kita menginap

Baca juga: 15 Resor dan Hotel di Lagoi Bintan, Bisa untuk Wisatawan Travel Bubble

Lantai bawah berisiko jadi sasaran pencuri

Jika Figgins menyarankan untuk tidak menginap di kamar hotel yang terletak lebih tinggi dari lantai empat, ia juga menganjurkan untuk tidak memesan kamar yang berada di bawah lantai dua.

Sebab, lantai di bawah itu lebih berisiko menjadi sasaran pencuri.

 

Ilustrasi pencuri berusaha masuk ke kamar. SHUTTERSTOCK/KZENON Ilustrasi pencuri berusaha masuk ke kamar.

Faktanya, menurut Travel Survival Guide, tamu hotel dianjurkan untuk tidak menyebutkan nomor kamar saat berada di lingkungan hotel.

Tamu juga idealnya meminta resepsionis untuk menuliskan nomor kamar mereka alih-alih menyebutkannya dengan suara keras.

Apalagi, di lobby atau sekitar meja resepsionis biasanya juga ada banyak tamu dan orang asing lain, yang berpotensi mendengarkan percakapan kita.

"Mereka (pencuri) menargetkan orang-orang yang check in sendirian. Mereka akan mendengar letak kamar tamu disebut oleh resepsionis, misalnya kamar 301."

"Ketika mereka melihat tamu tersebut berada di bar atau restoran, mereka akan tahu bahwa kamarnya kosong dan aksinya cenderung tidak akan terganggu," ucap Lloyd.

Baca juga:

Ia menambahkan, pada beberapa kasus, pencuri memiliki akses masuk ke kamar melalui orang dalam hotel sehingga aksinya tak terganggu. Misalnya, melalui staf kebersihan.

Sedangkan bagi tamu yang khawatir kamarnya dimasuki pencuri saat sedang berada di dalam, cobalah berinvestasi dengan membawa pengganjal pintu atau door wedge saat bepergian.

"Sekalipun kita ada di dalam dan pencuri itu punya kunci cadangan untuk membobol kamar kita, pengganjal itu akan menghentikannya," kata Figgins.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun,FEMA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com