Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas di Desa Wisata Keciput, Belajar Membatik hingga Snorkeling

Kompas.com - 27/02/2022, 18:07 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Desa Wisata Keciput terletak di kawasan wisata Pantai Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung. Desa yang berjarak 21,4 km dari Kota Tanjung Pandan ini memiliki potensi wisata dan ekonomi kreatif yang kaya.

Melansir laman Jejaring Desa Wisata (Jadesta) yaitu jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Keciput masuk dalam kategori 300 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun lalu.

Tempat ini dikenal sebagai obyek wisata bahari yaitu pantai berpasir putih dengan panorama eksotis, dan dihiasi batuan granit raksasa.

Tersedia pula sejumlah paket wisata olahraga air, seperti snorkeling atau diving yang dapat dijajal oleh pengunjung.

Jika sedang melancong ke Belitung, tak ada salahnya untuk mampir sejenak dan menikmati keindahan desa ini.

Baca juga:

Namun, potensi wisata Desa Wisata Keciput bukan hanya Pantai Tanjung Kelayang dan paket wisata olahraga air.

Potensi lainnya dari desai ini di antaranya seperti kegiatan edukasi membuat batik Belitung, melepas tukik (anak penyu), produksi madu trigona, berbagai olahan ikan, dan kriya berupa anyaman tas serta karpet.

Potensi tersebut membuat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar Desa Keciput kembali ikut serta dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Ini dilakukan salah satunya untuk mendorong kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.

Menurutnya, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus menjadi sektor yang berkeadilan.

"Jadi pariwisata ini tidak hanya untuk masyarakat menengah ke atas, tapi juga untuk menengah ke bawah."

"Pengembangan Desa wisata ini adalah program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu serta adil dalam mendistribusikan sektor ini sebagai kebangkitan ekonomi kita," kata Menparekraf, melansir siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (27/02/2022). 

Produk madu dari Desa Wisata Keciput di Kabupaten Belitung, Bangka BelitungDok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Produk madu dari Desa Wisata Keciput di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung

Sehingga, menurutnya, masyarakat desa juga bisa mendapat kesempatan untuk memperoleh tambahan penghasilan.

"Bukan hanya hotel-hotel besar yang perlu kita datangkan wisatawannya namun juga desa-desa wisata yang akan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi kita dan pembukaan lapangan kerja," ujar dia. 

Baca juga: Itinerary Wisata 3 Hari 2 Malam ke Belitung Bareng Teman-teman

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Keciput di Belitung, Sabtu (26/2/2022)Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Keciput di Belitung, Sabtu (26/2/2022)

Sandiaga menjelaskan, terdapat tujuh kategori penilaian dalam ajang ADWI 2022 ini.

Ketujuhnya adalah daya tarik pengunjung atau atraksi, homestay, suvenir, toilet umum, CHSE (Cleanliness, health, safety, and environmental sustainability), digitalisasi dan konten kreatif, serta aspek kelembagaan desa wisata.

Menurutnya, ketujuh aspek tersebut telah dipenuhi oleh Desa Wisata Keciput.

Sehingga, ia mendorong pengelola desa wisata di Desa Keciput dan para pengelola dari 68 desa wisata lainnya di Bangka Belitung untuk ikut berpartisipasi dalam ajang ADWI 2022 yang menargetkan jumlah peserta sebanyak 3.000 desa wisata.

Baca juga:

Tarif aktivitas wisata di Desa Wisata Keciput

Situs Jadesta juga memuat informasi tentang kisaran tarif aktivitas wisata di Desa Wisata Keciput.

Jika ingin mencoba diving, misalnya, wisatawan dikenai biaya sekitar Rp 1,5 juta per pax untuk satu kali penyelaman. Nantinya, wisatawan akan dipandu oleh pemandu lokal yang sudah bersertifikasi.

Ilustrasi diving di Desa Wisata Keciput, Belitung.SITUS JADESTA Ilustrasi diving di Desa Wisata Keciput, Belitung.

Sementara jika ingin mencoba snorkeling, wisatawan akan dikenai biaya mulai dari Rp 550.000. Tarif ini sudah termasuk transportasi menuju lokasi snorkeling di Pulau Lengkuas menggunakan perahu wisata tradisional.

Untuk mencapai pulau tersebut, dibutuhkan waktu tempuh sekitar 35 menit.

Wisatawan juga akan dibekali perlengkapan snorkeling, seperti life jacket, kacamata, dan fins (kaki katak).

Baca juga:

Adapun jika ingin mencoba aktivitas lain di luar olahraga air, wisatawan bisa mencoba belajar batik tulis, dengan tarif mulai dari Rp 75.000.

Durasi belajar adalah sekitar dua hingga tiga jam. Sesi belajar batik tulis akan dilakukan pada pagi hari, pukul 08.00-12.00.

Nantinya, wisatawan akan diajari membuat batik motif khas pesisir Tanjung Kelayang.

Jika ingin membeli produk batik tulis Belitung yang sudah jadi dan ada di Desa Keciput, harganya mulai dari Rp 350.000.

Batik-batik tersebut diproduksi dengan memberdayakan masyarakat sekitar.

Setelah lelah berkeliling, kamu juga bisa mencoba wisata kuliner lokal, dengan biaya mulai dari Rp 100.000.

Kuliner laut khas Belitung di Desa Keciput berasal dari kekayaan laut lokal yang menjadi mata pencaharian utama para nelayan di desa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com