Apabila berkunjung ke Kota Cirebon, tidak lengkap jika tidak mendatangi Goa Sunyaragi atau Taman Wisata Goa Sunyaragi.
Nama Sunyaragi diambil dari kata "sunya" yang berarti sepi, dan "ragi" yang berarti jiwa. Tempat ini memiliki luas kira-kira 15.000 meter persegi.
Batu karang digunakan untuk menyusun bangunan gua. Menurut Arkeolog dari Balai Arkeologi Bandung, Nanang Saptono, batu karang melambangkan dunia bawah atau dunia manusia.
Sementara itu, dunia atas atau dunia para dewa disimbolkan dengan bentuk awan atau mega.
"Sunyaragi merupakan bangunan batu karang paling besar di Cirebon," kata Nanang kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2015).
Goa Sunyaragi berada di Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi. Wisatawan yang hendak menjelajahi tempat ini perlu menyiapkan stamina yang baik, serta datang lebih awal saat sinar matahari belum terlalu terik.
Harga tiket masuknya mulai dari Rp 10.000.
Baca juga: Goa Sunyaragi, Karang sebagai Simbol Dunia Bawah
Sanghyang Kenit dapat didatangi di Cisameng, Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Letaknya berdekatan dengan PLTA Rajamandala.
Dengan ditemani pemandu, wisatawan akan melalui celah gua yang sempit dan licin. Terdapat pula rute melewati genangan air Citarum Purba yang masih ditinggali aneka jenis ikan.
Selain menyiapkan fisik yang sehat, wisatawan juga perlu menyiapkan senter. Mereka juga akan diberi helm dan pelampung.
Tarif menjelajahi Sanghyang Kenit bersama pemandu mulai dari Rp 150.000 untuk 10 orang. Durasi menjelajahi gua ini adalah kurang-lebih 45 menit.
Baca juga: Gua Cokro, Menikmati Hutan Stalaktit dan Kamar Pengantin di Perut Bumi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.